Muhammadiyah sebagai tumpuan
Hasil penelitian Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Balitbang Perbukuan dan Kemendikbudristek) bersama The SMERU Research Institute pada Juli 2021 mengungkap faktor penting dalam meraih pencapaian belajar yang optimal.
Sampai tahun 2020, tren partisipasi pendidikan Indonesia cenderung menurun seiring semakin tingginya jenjang pendidikan yang harus diraih. Karena itu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam transisi akademik ini. Pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan berupa: ketidakmerataan infrastruktur dalam pembelajaran, biaya pendidikan yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi, tingginya angka putus sekolah, dan kesenjangan antar daerah karena terbatasnya akses yang tersedia.
Pembangunan pendidikan nasional di Indonesia memang belum tersebar secara merata. Tetapi pemerintah terus berupaya dengan mencanangkan berbagai program terarah dan berkesinambungan melalui paradigma yang berorientasi memberikan layanan pendidikan secara prima sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia.
Selain peran pemerintah, keterlibatan swasta dalam mewujudkan Indonesia emas yang berkemajuan sangat dibutuhkan. Muhammadiyah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang pendidikan dasar, menengah dan tinggi sangatlah selaras dengan cita-cita pemerintah.
Karena itu, intervensi Muhammadiyah pasti mampu memberi pengaruh besar besar pada upaya memajukan kehidupan dan mencerdaskan bangsa sebagaimana telah disebut dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945. Dalam konteks ini, gerakan pencerahan memberikan arti penguatan dan pendalaman pada visi misi Muhammadiyah yang disesuaikan dengan perkembangan pendidikan di Indonesia. Konsep yang dibutuhkan dalam pencerahan untuk membangun Indonesia maju yakni menyeimbangkan kebaikan, keadilan, serta keutamaan hidup seluruh umat manusia secara dinamis.
Sesuai perintah Allah SWT dalam Q.S. At-Taubah ayat 122, kita diwajibkan untuk mencari ilmu pengetahuan dan sekaligus mengajarkannya kepada orang-orang yang beriman lainnya. Gerakan pencerahan Muhammadiyah yang transformatif, memberdayakan, dan menghadirkan Islam di tengah era globalisasi ini sangat dibutuhkan.
Dalam bidang pendidikan, peran penting Muhammadiyah telah tampak nyata. Keberadaan lembaga pendidikan Muhammadiyah mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Pondok Pesantren, hingga Perguruan Tinggi yang ketersebarannya ada di seluruh belahan wilayah Indonesia. Berdasar data terbaru, saat ini Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki 164 Perguruan Tinggi, yang terdiri dari 90 universitas, 27 institut, 41 sekolah tinggi, 5 politeknik, dan 1 akademi.