PWMU.CO — Dalam rangka memperdalam pemahaman tentang ilmu hadits, Guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran mengadakan kegiatan literasi ilmu hadits yang menjadi bagian dari pembelajaran mata pelajaran ilmu hadits.
Kegiatan ini dipandu oleh Bu Zakhiru Rahma Zaha SHum MPdI dan dilaksanakan di perpustakaan Mamsaka. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak siswa memahami pentingnya mencari sanad hadits, yang merupakan salah satu elemen utama dalam memastikan keaslian sebuah hadits.
Sanad hadits adalah rantai perawi yang menyampaikan sebuah hadits dari Nabi Muhammad SAW. Keaslian hadits sangat bergantung pada kebenaran sanad, sehingga para ahli hadits sangat teliti dalam memverifikasi perawi-perawi dalam sanad tersebut.
Dalam kegiatan ini, siswa diberikan wawasan tentang bagaimana cara mencari sanad hadits dan pentingnya memastikan bahwa sanad tersebut memenuhi kriteria yang sahih, yaitu kejujuran, ketepatan hafalan, dan integritas moral dari para perawi.
Sebagai pengajar, Bu Zaha, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa pencarian sanad bukan hanya tugas para ulama, tetapi juga harus dipahami oleh umat Islam secara umum.
“Literasi ilmu hadits sangat penting untuk memastikan bahwa setiap hadita yang kita terima memiliki sanad yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Bu Zaha dalam kegiatan tersebut.
Ia juga mengingatkan siswa untuk tidak sembarangan menerima informasi hadits tanpa memeriksa keaslian sanadnya terlebih dahulu.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa diajak untuk mempraktikkan pencarian sanad hadits menggunakan berbagai referensi yang ada, termasuk kitab-kitab hadits yang sahih seperti Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.
Siswa juga diberi pemahaman tentang berbagai tingkat keaslian hadits, yaitu sahih, hasan, dan dhaif, yang semuanya bergantung pada kualitas perawi dalam sanad hadits tersebut.
Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya literasi hadits di era digital, di mana banyak hadits yang beredar melalui media sosial dan platform online lainnya. Bu Zaha menekankan agar para siswa tidak mudah menerima hadits yang beredar tanpa terlebih dahulu memverifikasi sanadnya.
“Kita hidup di era informasi, dan sangat mudah bagi hadits yang tidak jelas keasliannya tersebar luas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara memverifikasi sanad hadist,” tambah Bu Zaha.
Dengan kegiatan literasi ilmu hadits ini, diharapkan para siswa Mamsaka dapat memperkuat pemahaman mereka tentang hadits dan sanadnya, serta memiliki kemampuan untuk memilah informasi hadits yang benar-benar dapat dijadikan pedoman hidup.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang ilmu hadits, generasi muda diharapkan dapat menjaga kemurnian ajaran Islam yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW.
Penulis Wahidul Qohar Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun