PWMU.CO-
Hancur luluh hatiku
bagai disayat sembilu
Karena teman-temanku
sering menghinaku
Banyak yang mengatakan
diriku anak haram…………..
Tak banyak yang tahu lagu itu. Apalagi hafal syairnya. Tapi semua penonton dari murid dan guru MI Muhammadiyah 6 Tebluru, Solokuro, Lamongan bertepuk tangan meriah ketika Miftakhul Jannah, murid madrasah itu, menyanyikan dengan nada mendayu-dayu seperti penyanyi aslinya Ida Laila.
Itulah lagu berjudul Anak Haram yang sudah tidak pernah terdengar dimana pun tapi hari itu mengalun di acara Muhadhoroh yang digelar MIM 6 Tebluru, Kamis (19/10/2017) malam. Lagu itu beredar tahun 1970-an. Hanya penggemar Ida Laila saja yang masih memutar lewat Youtube.
Berita lain: MIM 06 Tebluru Galang Dana Peduli Rohingya
Syair lagu yang dinyanyikan dengan nada mendayu itu menarik perhatian penonton yang seperti terkesiap mendengarkan sebab begitu memilukan. Apalagi dinyanyikan anak kecil seperti pas dengan kisah dalam lagu itu.
Acara Muhadoroh malam itu begitu meriah. Satu per satu siswa maju berpidato. Ada yang lantang gegap gempita, ada juga terbata-bata karena grogi. Tapi semua peserta dapat aplaus dari penonton karena keberaniannya.
Seperti Firyal Jamila, murid kelas 4, dengan terbata-bata berpidato pentingnya berbakti kepada kedua orangtua. ”Mematuhi orangtua adalah kewajiban bagi kita sebagai anak, jadi teman-teman semua, mari kita lebih taat pada bapak ibu kita, juga ibu guru kita,” katanya.
”Bapak ibu guru adalah orangtua kita di sekolah, jadi kita harus taat sehingga nantinya ilmu kita akan bermanfaat,” kata Firyal mengakhiri ceramahnya kemudian disambut tepuk tangan.
Kepala MIM 6 Tebluru, Mafrudlo SPdI mengatakan, kegiatan ini menambah pengetahuan murid tentang keorganisasian. Selain itu melatih percaya diri tampil di depan umum. ”Kegiatan muhadhoroh ini sangat berguna bagi anak-anak di masa yang akan datang,” kata Ibu Mafrudlo yang juga Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Lamongan. (hendra)