Tokoh Publik
Sebagai tokoh publik yang diharapkan menjaga tutur kata, ucapan yang disampaikan seharusnya penuh kebaikan, kesopanan, dan memberikan rasa nyaman. Terlebih lagi, dalam kasus ini, individu tersebut sedang menjalankan pekerjaan mulia untuk mencari nafkah.
Kedua, setiap individu memiliki harkat dan martabat yang setara. Oleh sebab itu, seorang guru, kyai, atau tokoh agama semestinya menghargai setiap orang tanpa pengecualian, termasuk pedagang es teh.
Ketiga, seorang guru, kyai, atau tokoh agama sebaiknya menjadi panutan bagi masyarakat. Perilakunya perlu selaras dengan nilai-nilai agama yang ia ajarkan.
“Meskipun seseorang memiliki ilmu agama yang luas, seorang guru, kyai, atau tokoh agama seharusnya tetap rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain,” jelasnya.
Menurut Riyan, setiap orang berhak menyampaikan pandangannya. Namun, pendapat tersebut sebaiknya disampaikan dengan cara yang sopan dan tidak melukai perasaan pihak lain. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan