PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Semampir, Ahmad Hoiron, menegaskan pentingnya peran pemimpin mandiri dalam menggerakkan organisasi. Pemimpin mandiri, menurutnya, adalah sosok yang mampu mengambil keputusan secara bijaksana tanpa bergantung pada arahan eksternal.
“Arah gerak ini bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang mandiri, yaitu pemimpin yang memahami bahwa mengambil keputusan adalah bagian dari tanggung jawabnya, bahkan jika keputusan tersebut berisiko salah. Kesalahan dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas kepemimpinan dan mengasah kemampuan berpikir kritis,” jelas Ahmad Hoiron, Selasa (17/12/2024).
Ahmad Hoiron juga menekankan bahwa ketergantungan pada pihak eksternal sering kali menjadi hambatan. Prinsip “jembatan aman” yang mengandalkan tuntunan dari luar demi meminimalisir risiko, menurutnya, justru berdampak buruk. Akibatnya, ruang berpikir kritis bagi pemimpin dan anggota organisasi menjadi terbatas.
“Generasi muda hanya akan menjadi pengikut yang pasif, bukan inovator yang mampu membawa perubahan signifikan,” tambahnya.
PC IPM Semampir menetapkan arah gerak organisasi yang disebut Pelajar Transformasi (Perubahan). Melalui langkah ini, organisasi berharap dapat membangun karakter pemimpin mandiri yang berani mengambil langkah inovatif untuk mewujudkan perubahan positif dan berarti bagi organisasi.
Ahmad Hoiron menegaskan bahwa perubahan yang diharapkan tidak boleh sekadar menjadi wacana.
“Perubahan harus dibuktikan melalui tindakan nyata, dengan melahirkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif,” ujarnya.
Dengan langkah ini, PC IPM Semampir berupaya menciptakan generasi pelajar yang berpikir mandiri, berani mengambil keputusan, dan siap menghadapi tantangan demi visi perubahan yang lebih baik di masa depan. (*)
Penulis Ahmad Hoiron Editor Amanat Solikah