PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi (PAP) masjid Al Ihsan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalibaru, Ahad, (22/12/2024) mengambil tema “Model Hidup Bahagia” yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sempu Banyuwangi, Mohammad Firman. Meskipun diiringi desiran air hujan, pengajian pagi ini berlangsung sangat menarik.
Mengawali ceramahnya, Firman mengajak kepada para hadirin untuk merenungi hakikat perjalanan hidup manusia. Bahwa hidup di dunia ini bukanlah hidup yang pertama dan terakhir. Sebelum hidup di dunia, manusia sudah hidup dalam alam arwah, alam kandungan, baru kemudian alam dunia.
Menurutnya, setelah berada di alam dunia, manusia masih akan dibawa ke alam keabadian, yaitu alam akhirat. Sebagai tempat hidup yang terakhir, kehidupan manusia di alam akhirat ditentukan dari kehidupannya di alam dunia. Yang baik akan mendapatkan kebaikan (surga), yang jelek akan mendapatkan kejelekan (neraka).
Modal pertama agar manusia bahagia dunia akhirat adalah bahwa “hidup itu hanya untuk beribadah”. Oleh karena itu, hendaklah semua aktivitas manusia harus diniati hanya ntuk beribadah kepada Allah. Tidak hanya terbatas ibadah mahdoh seperti sholat, puasa, zakat, haji, tetapi semua aktivitas yang dilakukan harus diniati secara sadar dan ikhlas karena Allah swt.
Harus disadarai oleh semua manusia bahwa semua yang ada pada diri setiap manusia adalah milik Allah. Tidak hanya diri kita sendiri, bahkan istri, anak, rumah, kendaraan, pekerjaan, semua adalah milik Allah. Jika sewaktu-waktu Allah mengambilnya, maka semua harus menerima dengan ikhlas karena semuanya memang hanya milik Allah.
Selanjutnya, agar ibadah kita semakin bernilai, maka semua manusia wajib berserah diri terhadap ketentuan Allah. Apa pun yang diberikan oleh Allah kepada kita harus diterima dengan lapang dada, baik yang mengenakkan maupun yang tidak mengenakkan. Semuanya harus diterima dengan ikhlas dan jangan menbanding-bandingkan antara yang ada pada diri kita dengan yang ada pada diri orang lain.