PWMU.CO – PAUD Aisyiyah Tejoasri, Laren, Lamongan, Jawa Timur mengimplementasikan inovasi literasi dengan menggelar lomba One Mom One Book, Menghias Kelas, dan Pojok Baca pada Sabtu (21/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran anak-anak di sekolah.
Kepala Sekolah PAUD Aisyiyah Tejoasri, Rumikah SPd menyampaikan apresiasinya terhadap peran penting wali murid dalam mendukung pendidikan anak, salah satunya melalui kegiatan One Mom One Book ini.
“Buku ini menjadi sumber belajar bagi anak-anak, mereka senang dan bangga melihat hasil karya orang tuanya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa lomba ini merupakan wujud peran orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Buku-buku yang dihasilkan oleh orang tua, nantinya akan ditempatkan di pojok baca di masing-masing kelas sesuai dengan kelas anak-anak mereka,” imbuhnya.
Para wali murid tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka bekerja keras siang dan malam selama seminggu untuk mempersiapkan lomba ini.
Lomba One Mom One Book terdiri dari enam kategori juara, yaitu juara 1, 2, dan 3, serta juara harapan 1, 2, dan 3. Sementara itu, untuk lomba menghias kelas dan pojok baca, diambil juara 1, 2, dan 3.
Lebih lanjut, Bu Rum, sapaan akrab Rumikah, menjelaskan bahwa keberhasilan yang diraih TK Aisyiyah selama ini berkat dukungan dari wali murid, guru, dan pengurus yayasan.
Beberapa pencapaian yang diraih meliputi terbentuknya grup drumband Cendana Dwijaswara Putri, tanaman obat sekolah (Tosa), serta lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif. TK Aisyiyah juga meraih berbagai prestasi di beberapa ajang lomba yang diikuti.
Lomba One Mom One Book, menghias kelas, dan pojok baca ini dinilai oleh juri, Rindiyawaty MPd.
Setelah selesai memberikan penilaian, Rindiyawaty memberikan pengarahan kepada orang tua mengenai pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak.
Ia menyampaikan bahwa orang tua harus terlibat dalam pendidikan anak-anaknya sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang peran orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan, yang mencakup keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
“Pendidikan bukan hanya tugas guru, tetapi juga kewajiban orang tua, mengingat waktu yang lebih lama dihabiskan di rumah,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan tentang program pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang mengharuskan pendidikan wajib 13 tahun, yaitu 1 tahun di TK, 6 tahun di SD, 3 tahun di SMP, dan 3 tahun di SMA.
Selain itu, Bu Ririn, sapaan akrab Rindiyawaty, berpesan kepada para orang tua untuk memberikan perlindungan kepada anak-anaknya melalui pendidikan karakter di rumah, menyediakan makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan, serta menghindari makanan kemasan dan frozen food.
Di akhir sesi pengarahannya, Ia berpesan kepada orang tua agar tidak bosan mendoakan anak-anak mereka setelah setiap selesai shalat. “Teruslah mendoakan putra-putri kita setelah shalat,” pesannya. (*)
Penulis Siti Shofiyah Editor Ni’matul Faizah