Kuliah Sabtu Subuh UMM oleh Wakil Ketua PDM Kota Malang Bapak Prof Triyo Supriyatno PhD di Masjid AR Fachruddin Malang, Sabtu (28/12/2024). (Anny Syukriya/PWMU.CO).
PWMU.CO – Kuliah Sabtu Subuh (KSS) di Universitas Muhammadiyah Malang batch akhir usai terlaksana oleh Bagian Pendidikan dan Pengajaran MKWK UMM pada Sabtu (28/12/2024).
Berlangsung di di Masjid AR Fachruddin, narasumber utama KSS adalah Prof Triyo Supriyatno PhD. Ia merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan sekaligus Wakil Ketua PDM Kota Malang.
Jati Diri Mahasiswa Muhammadiyah
“Mahasiswa UMM akan berbeda dengan mahasiswa di tempat lain. Apalagi ada jati diri mahasiswa Muhammadiyah” ucapnya saat membuka KSS. Menurut Triyo, sebagai mahasiswa UMM sangat penting untuk memperhatikan dan memahami gerakan ilmu di Muhammadiyah.
“Jadi setiap kita belajar ilmu, tetapkan di dalam hati kita prinsip tauhid. Sebagaimana pesan surat al-‘Alaq, iqra’ bismi Rabbikalladzi khalaq” terang Triyo.
“Ketika nilai tauhid bersemayam dalam diri, inilah yang menjadi jati diri gerakan ilmu di Muhammadiyah” ungkapnya. Maka, landasan filosofis gerakan ilmu di Muhammadiyah adalah berlandaskan prinsip tauhid.
Landasan yang kedua, ilmu yang bermanfaat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Maka di dalam surat yang lain. QS. Thaha: 144, Nabi berdoa, Waqul Rabbi zidni ‘ilma yang artinya dan katakanlah ya Rabbi berilah aku tambahan ilmu” ucap Guru Besar FTIK UIN Maliki Malang ini.
Dalam ilmu Bahasa Arab, Triyo melanjutkan, penggunaan lafal Rabb di atas bermakna bahwa Allah yang Maha Mengatur semua kehidupan manusia. “Termasuk yang mengatur kita bisa hadir di kegiatan ini (KSS)”
Agama Memberi Dasar Moral Etika
Landasan ketiga adalah integrasi ilmu agama dan ilmu umum untuk membangun peradaban. Menurut Wakil Ketua Bidang Pendidikan PDM Kota Malang ini, Muhammadiyah meyakini bahwa ilmu agama da ilmu umum tidaklak terpisah sendiri-sendiri, melainkan saling melengkapi.
Agama memberikan dasar moral dan etika. “Sementara ilmu umum memberikan wawasan praktis dan teknologi yang dibutuhkan manusia untuk membangun peradaban dunia.”
“Para mahasiswa prodi umum, kedokteran atau kesehatan misalnya, tekunilah ilmu agama. Salah satu bentuk gerakan ilmu di Muhammadiyah ya, mengikuti kuliah Sabtu Subuh ini” ucapnya.
Lanjutnya, Muhammadiyah saat ini telah memiliki banyak amal sosial sebagai perwujudan dari gerakan keilmuannya.”Ada kampus, sekolah, pesantren Muhammadiyah, rumah sakit, penerbitan dan masih banyak lainnya” tegas Triyo.
Tujuan dari gerakan ilmu di Persyaraikatan, lanjutnya, tidak lain untuk membangun masyarakat beriman, cerdas, mampu berdaya saing. “Dan dapat menggunakan ilmu untuk kebaikan umat dan kemuliaan agama Islam” tambahnya.
Di akhir kuliah Subuh ini, Triyo mengajak para mahasiswa UMM untuk tekun belajar dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum. Tidak lupa, ia juga mendorong budaya riset dan invasi berbasis nilai Islami, serta membangun budaya literasi dan diskusi intelektual di kalangan mahasiswa.
“Islam sangat menjunjung tinggi peradaban ilmu sebagai pondasi peradaban dunia. Untuk itu kecakapan intelektual sangat penting dimiliki untuk menghadapi tantangan zaman” tutupnya.
Penulis Anny Syukriya, Editor Danar Trivasya Fikri