PWMU.CO – Guru SD Muhammadiyah 01 Tejoasri Laren, Lamongan, Fauzul Hakim Alfarisi, melepas masa lajangnya di awal tahun. Tepatnya, pada Kamis (2/1/2025) pukul 09.00 WIB.
Di hadapan penghulu, wali, saksi, sanak kerabat, tokoh masyarakat, dan teman sejawat, Fauzul menikahi teman mengajarnya di lembaga yang sama, Eny Walidah, yang berasal dari Desa Sapan, Kecamatan Laren, Lamongan. Akad nikah berlangsung di kediaman Fauzul di Pilang, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren.
Setelah akad nikah, acara dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang dibuka oleh Eko Wahyudi SPd dari Karang Tawar.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Ukhi Dhuha, dilanjutkan dengan sambutan keluarga mempelai putri oleh Masroin Assafani MPd dan sambutan keluarga mempelai putra oleh Jiun Ahmad SAg.
Mauidhoh hasanah disampaikan oleh Anggun, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Lamongan.
Dalam sambutannya, Anggun menyampaikan beberapa pesan penting untuk bekal mengarungi rumah tangga.
“Menikah adalah ibadah dan membutuhkan kesabaran, pengertian, serta saling menghargai agar terbentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah,” terangnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa membina rumah tangga harus rukun. “Rukun di sini bukan berarti segala sesuatu harus sama, misalnya baju yang selalu seragam. Namun, lebih pada saling melengkapi kekurangan satu sama lain.
Contohnya, sandal tidak harus sama—satu di kiri dan satu di kanan. Seperti bunga di taman, meskipun berwarna-warni, tetap terlihat indah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anggun menjelaskan bahwa dalam pernikahan, tujuan utamanya adalah mencari rida Allah, bukan sekadar kebahagiaan.
“Dengan niat mencari rida Allah, segala sesuatu akan terasa ringan, dan bonusnya adalah kebahagiaan. Selain itu, pernikahan dapat menghindarkan diri dari perzinaan dan memiliki nilai ibadah yang tinggi. Ibadah yang sangat disukai Rasulullah SAW adalah memperbanyak keturunan,” tandasnya.
“Orang yang memiliki banyak keturunan biasanya awet muda. Usia saya 39 tahun dan sudah memiliki lima anak,” imbuhnya.
Anggun juga menyampaikan pesannya kepada Eny. “Jangan membatasi jumlah anak, supaya tetap awet muda, banyak pahala, dan memiliki banyak penerus. Jika memiliki lima atau enam anak, berarti kamu telah mengislamkan lima atau enam manusia,” pungkasnya.
Kebahagiaan menyelimuti kedua mempelai dan para tamu undangan. Acara berlangsung khidmat dengan iringan hujan, ditutup dengan doa dan sesi foto bersama.
Penulis Rumikah Editor Zahra Putri Pratiwig