
Oleh Ahmad Azharuddin
PWMU.CO – Setiap orang perjalanan hidupnya memiliki keunikan tersendiri. Tidak ada peta yang bisa memastikan untuk menunjukkan rute yang harus kita tempuh. Tidak ada buku manual yang menjelaskan tentang cara menghadapi setiap tantangan yang muncul. Tetapi, dalam ketidakpastian ini justru tersimpan keindahan yang benar-benar indah. Darinya kita bisa belajar, tumbuh, dan menemukan makna dari setiap yang kita petik. Bahkan saat perjalanan yang kita jalani terasa amat berat.
Era global saat ini, kekhawatiran tentang masa depan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Media sosial (medsos) sering menjadi panggung bagi pencapaian orang lain, dan membuat kita merasa tertinggal atau tidak cukup baik. Ketika kita melihat teman sebaya telah mencapai kesuksesan tertentu — menjadi pemimpin perusahaan, menikah, atau bahkan sekadar terlihat bahagia di foto liburan mereka misalnya —, kita mulai mempertanyakan perjalanan hidup kita sendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa perjalanan hidup setiap orang tidak dapat dibandingkan.
Ketidakpastian sering kali dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan. Kita cenderung ingin mengendalikan segala hal, merencanakan setiap langkah, dan memastikan hasil akhir sesuai dengan harapan. Namun, kenyataannya, hidup sering kali tidak berjalan sesuai rencana. Dalam ketidakpastian itulah, kita diajak untuk berani melangkah dengan keyakinan.
Ketika kita menghadapi rintangan, yang sering muncul dalam pikiran kita adalah bertanya, “Mengapa ini terjadi padaku?” Pertanyaan tersebut merupakan hal wajar, tetapi jika terus dipupuk, bisa menjadi beban yang berat.
Sebaliknya, jika kita bisa mengubah sudut pandangnya dengan bertanya, “Apa yang bisa kupelajari dari situasi ini?” Mungkin perubahan perspektif ini akan mampu membuka ruang untuk pertumbuhan jiwa.
Seorang mahasiswa yang gagal mendapatkan beasiswa impian mungkin merasa kecewa dan kehilangan arah. Namun, jika dia melihat pengalaman itu sebagai peluang untuk mengasah kemampuan lain, seperti membangun jejaring atau mengeksplorasi karier alternatif. Maka kegagalan tersebut bisa menjelma menjadi batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar.
Salah satu penyebab utama kekhawatiran adalah perspektif atau sudut pandang yang menempatkan hidup sebagai serangkaian tujuan yang harus tercapai. Lulus sekolah, mendapatkan pekerjaan, menikah, memiliki anak, daftar ini itu seolah menjadi standar yang harus diikuti oleh semua orang. Padahal hidup bukanlah kompetisi atau garis finis. Hidup adalah proses yang terus berlangsung, penuh dengan liku-liku yang memberikan warna.
Jika kita hanya fokus pada tujuan akhir, mungkin akan melewatkan momen-momen kecil yang berharga. Contohnya, dalam perjalanan menuju karier impian, seseorang mungkin terlalu sibuk bekerja hingga melupakan waktu bersama keluarga atau menikmati hobi. Padahal, kebahagiaan sejati sering kali berada dalam hal-hal sederhana yang kita anggap sepele.
Seorang penulis terkenal, Haruki Murakami pernah mengatakan bahwa hidup itu seperti berlari maraton. Kita harus menemukan ritme kita sendiri dan menikmati setiap langkah. Sehingga tidak hanya berfokus pada garis finis. Filosofi ini mengajarkan kita untuk hidup lebih santai dan menghargai proses, terlepas dari apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Ketakutan akan kegagalan sering kali menjadi alasan utama banyak orang untuk ragu melangkah ke depan. Mereka ketakutan dalam menghadapi risiko, khawatir akan komentar atau pandangan orang lain, atau merasa tidak cukup baik. Padahal kegagalan merupakan hal yang alami dari kehidupan. Banyak tokoh sukses dunia yang menganggap kegagalan sebagai guru terbaik mereka.
Thomas Edison, misalnya, mengalami kegagalan ribuan kali sebelum akhirnya menemukan bola lampu. Dalam setiap kegagalannya, dia tidak melihatnya sebagai akhir, tetapi sebagai langkah maju menuju keberhasilan. “Saya tidak gagal,” kata Thomas Edison. “Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.”
Kegagalan mengajarkan kita untuk lebih tangguh dan kreatif. Ketika kita berani mengambil risiko, maka peluang untuk belajar hal baru selalu terbuka dan kita akan menemukan potensi tersembunyi dalam diri kita.
Dalam tradisi Islam, ada konsep tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah melakukan usaha terbaik. Tawakal mengajarkan kita untuk tidak khawatir tentang hasil. Konsep ini relevan untuk siapa saja, terlepas dari latar belakang agama, karena mengajarkan ketenangan dalam menghadapi ketidakpastian.
Seorang pengusaha, misalnya, ketika menghadapi kegagalan bisnis memilih tetap berusaha dan percaya bahwa pengalaman tersebut bagian dari kesuksesan. Dengan sikap seperti ini dia tidak mudah menyerah, tetap optimis menghadapi masa depan.
Dalam hidup kita sering lupa untuk merayakan keberhasilan kecil. Kita terlalu sibuk mengejar tujuan besar sehingga lupa menghargai langkah-langkah kecil yang telah kita capai. Padahal, setiap pencapaian, sekecil apa pun, adalah bukti bahwa kita sedang bergerak maju.
Seorang mahasiswa yang berhasil menyelesaikan satu bab skripsi patutnya merayakan pencapaiannyaitu. Meskipun perjalanan menuju wisuda masih panjang. Dengan menghargai keberhasilan kecil, maka akan merasa lebih termotivasi dan percaya diri untuk melangkah lebih jauh.
Tidak ada perjalanan yang harus dilalui sendirian. Dalam menghadapi tantangan hidup, dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas bisa menjadi sumber kekuatan yang besar. Mereka tidak hanya memberikan semangat, tetapi juga perspektif baru yang mungkin tidak kita lihat sebelumnya.
Berbagi cerita dan mendengarkan cerita orang lain akan menyadarkan bahwa kita tidak sendiri. Semua orang memiliki jalan perjuangan masing-masing. Cerita mereka bisa memberikan inspirasi bagi kita.
Intinya, perjalanan hidup adalah misteri yang penuh kejutan. Ketidakpastian, kegagalan, dan tantangan merupakan bagian tak terpisahkan dari proses. Karenanya, daripada merasa khawatir alangkah indahnya jika kita memilih menikmatinya. Setiap langkah, belajar dari setiap pengalaman, dan percaya bahwa semuanya memiliki makna.
Jadi, jangan khawatirkan perjalanan hidup ini. Setiap langkah — seberat apa pun — adalah bagian dari kisah indah yang sedang kita tulis. Teruslah melangkah, dan percayalah bahwa setiap langkah membawa kita lebih dekat kepada versi terbaik diri kita.
Editor Notonegoro