Oleh Muhammad Al Hafidz – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
PWMU.CO – Godaan terberat bagi mahasiswa saat ini adalah keinginan untuk melakukan hubungan romantis, atau istilah populernya pacaran. Fenomena ini seringkali dipandang sebagai hal yang biasa atau wajar dalam kehidupan remaja sekarang. Walaupun sesungguhnya merupakan salah satu ujian berat karena dapat menjerumuskan pada jurang kehancuran nilai moral dan spiritual.
Pada usia remaja atau muda yang umumnya penuh semangat, mahasiswa seringkali terjerat dalam jebakan hawa nafsu dan tipu daya setan ini, yang kemudian tanpa sadar menabung dosa akibat pacaran sebagai aktualisasi kasih sayang semu.
Bukankah Allah telah memberikan peringatan melalui firmanNya dalam Al-Qur’an surat Al-Isra: ayat 32 agar kita benar-benar menjauh dari hal-hal yang mendekatkan pada perzinaan?
Namun, seringkali memandang godaan pacaran sebagai hal yang tidak berbahaya. Justru pacaran diposisikan sebagai “support system“. Mahasiswa kemudian membenarkan pacara tersebut dengan berbagai alaasn, seperti “niat untuk menikah” atau “berjuang bersama dari nol”. Padahal, kenyataannya pacaran sering kali tidak lebih sebagai gerbang menuju hubungan yang semakin jauh dari batas syariat.
Jebakan setan dalam pacaran
Pada awalnya, hubungan dalam pacaran terlihat sopan dan penuh dengan niat baik. Namun seiring berjalannya waktu justru banyak yang tergelincir. Mulai dari sekadar saling perhatian lewat chat whatsapp dan video call. Hingga pada akhirnya semakin berani untuk bertemu, menyentuh, atau bahkan melampaui Batasan norma agama. Hanya sedikit yang tersadarkan bahwa ini merupakan skenario besar dari setan yang tertawa bahagia karena manusia telah terjerat dalam dosa.
Godaan ini semakin berat ketika rasa nyaman tumbuh, dan membuat seseorang semakin sulit untuk melepaskan diri meskipun tahu hubungan itu salah. Pacaran yang umumnya karena nafsu perlahan-lahan berubah menjadi candu yang merusak fisik, mental, dan spiritual.
Imbas zina terhadap mahasiswa
Efek atau dampak buruk dari perilaku yang mendekati zina tak hanya pada individu, tetapi juga dapat melebar kepada kehormatan keluarga, lingkungan, dan masa depan. Hilangnya kehormatan, rasa bersalah, hingga kehamilan di luar nikah adalah konsekuensi nyata yang kerap diabaikan. Mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya memanfaatkan masa mudanya untuk membangun kapasitas diri, bukan malah terjerumus dalam dosa yang melemahkan daya juangnya.
Karena itu, perlu ada trik dan tips sebagai solusi agar mahasiswa terhindar dari godaan untuk pacaran. Diantaranya yaitu:
1. Perkuat iman dan taqwa
Meningkatkan hubungan dengan Allah adalah langkah pertama untuk melindungi diri. Dengan memahami nilai-nilai agama, mahasiswa akan lebih bijak dalam mengambil keputusan.
2. Berteman dengan lingkaran positif
Pilih teman yang mendukung gaya hidup islami dan mampu mengingatkan saat tergoda. Lingkaran positif memiliki peran penting dalam menjaga integritas.
3. Fokus pada pengembangan diri
Gunakan waktu untuk belajar, berorganisasi, dan mengembangkan kemampuan diri. Kesibukan yang produktif membantu mengalihkan pikiran dari godaan cinta semu.
4. Nikah sebagai solusi
Islam memberikan solusi untuk kebutuhan cinta dan kasih sayang, yakni melalui pernikahan. Jika memang merasa sudah siap secara mental, fisik, dan finansial, maka tidak ada salahnya untuk segera menikah sesuai tuntunan agama.
Pesan saya untuk generasi muda
Untukmu yang memilih menjaga diri hingga menemukan jodoh halal, pertahankan pilihan itu. Pacaran tidak hanya membuang waktu, tetapi juga menjadi pintu menuju zina yang penuh dosa. Untuk yang sudah terlanjur terjebak, segera bertaubat dan minta ampun pada Allah. Dia Maha Pengampun selama pintu taubat masih terbuka.
Mari bersama menjaga diri, keluarga, dan lingkungan dari bahaya pacaran. Jadilah generasi mahasiswa yang membanggakan, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, masyarakat, dan agama. Ingat, jodoh terbaik adalah dia yang bangga memiliki pasangan taat yang menjunjung nilai-nilai keimanan.
Editor Notonegoro