PWMU.CO – Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Kabupaten Lamongan tahun 2024 meningkat. Tercatat angka TGM tahun 2024 adalah 70,4, angka tersebut lebih tinggi dari angka TGM tahun 2023 yakni 66,21.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan Fida Nuraida mengungkapkan naiknya angka Tingkat Kegemaran Membaca tersebut didukung oleh lima dimensi. Di antaranya Frekunsi Membaca (FM), Durasi Membaca (DM), Jumlah Buku yang dibaca (JB), Frekuensi Akses Internet (FAI), dan Durasi Akses Interet (DAI).
Lebih lanjut wanita kelahiran 19 Februari 1966 ini menyampaikan adanya capaian positif ini tentu memiliki dampak positif bagi masyarakat Lamongan. Mulai dari meningkatkan kualitas pendidikan, masyarakat lebih melek literasi (lebih mudah mengakses memahami).
“Mampu menggunakan informasi untuk mendukung pembelajaran baik formal maupun non formal, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menurunkan kemiskinan,” jelas Fida Nuraida alumni FKG Universitas Airlangga Surabaya
Ditambahkan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bahwa kenaikan angka tingkat kegemaran membaca ini sangat berpengaruh akan kualitas masyarakat. Karena masyarakat yang literat cenderung lebih mudah memahami informasi. Bahkan kenaikan Tingkat Kegemaran Membaca ini juga berpengaruh dalam menurunkan kemiskinan
“Bahkan masyarakat yang literat akan produktif dan inovatif sehingga dapat menciptakan peluang usaha baru serta meningkatkan kinerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” kata peraih penghargaan Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun ini.
Kegemaran Membaca
Tidak hanya itu, angka Tingkat Kegemaran Membaca yang tinggi mampu meningkatkan literasi digital masyarakat yang lebih baik, sehingga berkontribusi pada kemampuan mereka untuk meningkatkan teknologi digital secara produktif baik untuk pendidikan, kewirausaaan maupun hiburan.
“Tingkat Kegemaran Membaca yang tinggi mampu meningkatkan literasi digital masyarakat yang lebih baik,” tegasnya.
Ditambahkan perempuan yang pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Lamongan ini bahkan juga mampu memperbaiki tata kelola pemerintahan. Karena masyarakat yang lebih literate, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah dapat ditingkatkan (masyarakat mampu memahami dan mengawasi kebijakan publik).
“Juga dapat menguatkan budaya lokal, masyarakat literat akan membantu pelestarian budaya lokal melalui dokumentasi tradisi, sejarah dan kearifan lokal,” pungkas PNS Pembina Utama Muda yang pernah menajabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemkab Lamongan ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Amanat Solikah