PWMU.CO – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dunia pendidikan kehilangan sosok penuh dedikasi, sosok yang disiplin dan rajin, Muttaqin SPd yang wafat secara mendadak, jam 18.30 Wib di Rumah Sakit Arsyi Paciran Lamongan, Ahad (19/1/2025).
Segenap keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ishlah dan Perguruan Muhammadiyah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur, berduka atas kepergian almarhum yang dikenal sangat bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya.
“Meski lelah, di hari Jumat terakhirnya (17/1/2025), beliau tetap hadir di acara Silaturrahim Kesejahteraan Keluarga Muhammadiyah Sendangagung (KKMS), guru pendiam itu menunjukkan semangatnya yang tak pernah pudar,” kesan Aminuddin SPd, Kepala SMPM 12 Sendangagung.
“Pak Muttaqin adalah guru teladan di MIM 13 dan SMP Muhammadiyah 12, dan juga Madrasah Aliyah MA Al-Ishlah Sendangagung, ketelitiannya, termasuk dalam menyelesaikan tugas menulis ijazah tepat waktu, dan kebiasaannya memberi nasihat bijak menjadikan beliau panutan bagi banyak orang,” imbuh pria kelahiran 11 Juli 1974 ini.
“Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, namun kebaikannya akan selalu dikenang. Semoga Allah menempatkannya di surga-Nya dan menjadikan amal beliau sebagai cahaya abadi,” pungkasnya.
Sementara itu, H Ahmad Thohir, Ketua Yayasan Al-Ishlah Sendangagung yang tidak lain adalah paman almarhum (Pak Muttaqin) memberi kesannya bahwa almarhum sejak direkrut menjadi guru di Ponpes Al-Ishlah sejak tahun 2005, dia orangnya baik teguh pendirian dan kritis terhadap yang menurut pandangannya kurang sesuai.
“Ini terkesan mendadak, mula-mula yang dikeluhkan lambung, empat hari tidak tidak kemasukan makanan. Ahad selesai dhuhur kemarin dibawa ke Klinik Al-Ishlah, dan dr Dina (dokter jaga saat itu) kemudian merujuk ke RS Arsyi Paciran,” cerita guru senior kelahiran 5 April 1959 ini.
“Pak Muttaqin yang lahir 11 Juli 1969 dari pasangan Bapak Muhammad Ishom dan Ibu Sumirah Rusydi, meninggalkan satu istri, Ana Akroma Adnan (46 tahun), Pak Muttaqin sosok yang tegas dan penyayang keluarga, kepada adik-adiknya dan keponakannya,” kenang Muhammad Arromu Harmuzi SAg MPdI, Kamad MA Al-Ishlah dan sekaligus sepupu almarhum.
Diiringi gerimis lembut dengan payung mendung hitam bergelayut di langit Sendangagung, almarhum Pak Muttaqin dibawa dari rumah duka untuk dishalatkan di Mushalla Al- Mujahidin Suban dan dimakamkan di pemakaman umum Jubung Mejero Sendangagung pukul 23.00 Wib. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Wildan Nanda Rahmatullah