PWMU.CO – Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) Malang menggelar acara Sarasehan dan Silaturahmi, dengan mengumpulkan beberapa tokoh yang pernah dekat dan hidup sezaman dengan Abdul Malik Fadjar.
Acara yang digelar pada Sabtu (18/1/2025) tersebut juga dihadiri oleh seorang Tokoh Sastrawan Nasional, Taufiq Ismail beserta keluarganya.
Kegiatan Sarasehan ini sebagai salah satu bentuk mengenang sosok Abdul Malik Fadjar, yang menjadi tokoh besar di balik nama PPI AMF. Acara ini juga turut mengundang berbagai tokoh penting di antaranya yaitu Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, serta tokoh-tokoh lainnya.
Pada kesempatan ini, Direktur PPI AMF, KH Suprat MEd menyampaikan rasa syukur, senang, dan harunya karena acara peringatan 1 tahun mengenang Pak Malik untuk pertama kalinya ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang pernah dekat dan hidup sezaman dengan beliau.
“Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara Sarasehan yang bertujuan untuk mengenang sosok Pak Malik. Semoga acara ini dapat memberikan nilai-nilai positif bagi kita semua di masa yang akan datang,” ujarnya.
Selain tokoh-tokoh nasional dan penting, acara ini juga dihadiri oleh santriwan dan santriwati yang Insyaallah kelak juga akan menjadi tokoh-tokoh besar.
Salah satu santriwan dalam sarasehan ini, Richard mengungkapkan bahwa dirinya senang bisa mengikuti kegiatan ini.
“Saya merasa senang dan semakin memahami sosok Pak Malik, karena selama ini saya hanya mendengar cerita dari beberapa guru di PPI AMF. Namun kali ini, saya mendengarnya langsung dari orang-orang yang pernah hidup bersama beliau,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Pak Malik benar-benar sangat menginspirasi masyarakat Indonesia, terutama dengan latar belakang beliau yang lahir dari keluarga besar guru. Hal ini kemudian menjadi motivasi bagi beliau dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Perwakilan dari sahabat dekat Pak Malik, Bu Umi Buchari, menyampaikan bahwa Pak Abdul Malik Fadjar, atau yang biasa ia panggil Mas Malik, memiliki banyak kenangan baginya.
“Jika diceritakan di forum ini, rasanya tidak akan cukup. Beliau memiliki karakter pengajar dan memberikan pelajaran itu dari dulu. Sampai akhir hidupnya pun beliau tidak mau berhenti untuk memberikan manfaat lewat jalur pendidikan,” katanya.
Harapan besar datang dari semua yang hadir, terutama untuk para santri yang akan belajar di bawah naungan PPI AMF.
Kelak, mereka diharapkan dapat menjadi generasi yang lebih baik dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena Pak Malik juga telah memberikan inspirasi dalam bidang pendidikan kepada seluruh kalangan. (*)
Penulis Ghulam A. Hamlan R Editor Ni’matul Faizah