Foto Bersama Peserta Studi Tiru BKS SD Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta di SDM 1 Candi Labschool Umsida, Senin (23/01/2025). (Nurdiana Faizah Andriani/PWMU.CO).
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool Umsida (SD Mica) menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan Muhammadiyah setelah kedatangan tamu istimewa.
Adapun tamu istimewa tersebut adalah Badan Kerja Sama (BKS) SD Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta dalam kegiatan Studi Tiru pada Senin (23/01/2025).
Rombongan yang terdiri dari 85 peserta ini melibatkan 76 guru kelas 3, 7 kepala sekolah, 1 perwakilan Majelis Dikdasmen, dan 1 perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Yogyakarta.
Kehadiran mereka menggunakan armada bus menjadi momen spesial bagi SD Mica untuk berbagi pengalaman dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan.
Sambutan Hangat dan Penampilan Memukau
Rombongan tiba di SD Mica pukul 08.00 WIB dan menerima sambutan hangat oleh jajaran pimpinan dan staf.
Selanjutnya, para tamu bergerak menuju Aula SD Muhammadiyah 1 Labschool Umsida untuk mengikuti sesi pertemuan utama.
Acara terbuka dengan penampilan mengesankan dari peserta didik SD Mica. Mulai dari seni bela diri Tapak Suci Tunggal, tari tradisional, hingga penampilan menyanyi oleh siswa penyandang disabilitas dari kelas inklusif.
Penampilan ini menggambarkan komitmen SD Mica terhadap pendidikan yang inklusif dan berkarakter.
Dukungan Pimpinan Muhammadiyah
SD Mica juga menghadirkan sejumlah tokoh penting dalam kegiatan ini. Termasuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo, Majelis Dikdasmen PDM Sidoarjo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Candi, serta Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Candi.
Kehadiran mereka semakin meneguhkan dukungan dan sinergi antar lembaga dalam memperkuat pendidikan Muhammadiyah.
Ketua PDM Kota Yogyakarta, H. Ananta Heri Pramono merasa terkesan dengan penyambutan dari SD Mica.
“Kami disambut dengan sangat ramah dan hangat. Ketika pertama kali melihat SD Mica, kesan yang saya dapatkan adalah sekolah ini besar, megah, dan sangat luas” ujarnya.
“Fasilitasnya juga sangat bagus dan lengkap. Saya berharap, sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta dapat meniru konsep pembangunan seperti ini. Namun, di Yogyakarta, cukup sulit untuk menemukan lahan seluas 1 hektar” terang Ananta.
Kegiatan Studi Tiru ini menjadi ajang bagi SD Mica untuk menunjukkan inovasi dan strategi dalam pengelolaan pendidikan. Berbagai program unggulan dipresentasikan salah satunya yakni sekolah inklusi, agar dapat memberikan inspirasi kepada para peserta untuk diterapkan di sekolah masing-masing.
Penulis Selma Amelia Rahma, Editor Danar Trivasya Fikri