PWMU.CO – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Bojonegoro melalui program Inklusi menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Layanan Inklusif di Gedung Dakwah Muhammadiyah lantai 2 Bojonegoro, Sabtu (25/01/2025).
Senior program Inklusi ‘Aisyiyah sekaligus Sekretaris PDA Bojonegoro mengatakan bahwa PDA sebagai organisasi Perempuan yang memiliki perhatian besar urusan isu-isu kesehatan dan kelompok rentan.
Hal ini sangat sesuai dengan program Inklusi yang diamanahkan ‘Aisyiyah sejak Maret 2022 hingga sekarang, ‘Aisyiyah memandang bahwa tenaga kesehatan memgang peran sentral dalam memastikan pelayanan yang diberikan.
“Kegiatan hari ini sebagai tindak lanjut pelatihan pengembangan kesehatan inklusif yang dilakukan di Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah bulan November 2024,” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Siti pun menjelaskan tujuan dilaksanakan pelatihan ini ialah untuk meningkatkan pemahaman, dan meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan yang inklusif. Kegiatan dilaksanakan satu hari dengan 3 materi.
Turut hadir dalam pelatihan PP ‘Aisyiyah, Rosyida dan Sophiati Sutjahjani sekaligus sebagai Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, dan telah hadir 28 orang peserta dari Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro, Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu, Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberejo, Klinik Muhammadiyah Kedungadem, Puskesmas Kesongo, Puskesmas Balen, Puskesmas Dander, dan Puskesmas Sekar.
Peserta terdiri dari berbagai unsur, kepala Faskes, kasubag TU/Administrasi, koordinator Layanan Kesehatan, front liner, unit pelayanan farmasi, dan pengelola layanan kesehatan.
Sementara, Kepala bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr Rahmat Trisnanto memberikan sambutan sekaligus membuka acara menyoroti bahwa pelayanan kesehatan di rumah sakit negeri maupun swasta terkadang belum memiliki sarana dan prasarana yang inklusif.
Ia mengucapkan bahwa pelatihan ini sangatlah penting diketahui oleh semua orang khususnya pelayanan kesehatan, harapnya pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, dan klinik dapat memberikan pelayanan yang inklusif, pelayanan yang diberikan tanpa terkecuali, adil, dan memberikan akses yang sama.
Pemateri pertama, Pusat Rehabilitasi Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum, Rita Triharyani dari PR YAKKUM memberikan topik tentang inklusi disabilitas dalam layanan kesehatan.
Pemateri kedua dari Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah, memberikan materi Kebijakan Standar Layanan Kesehatan Inklusif, dan pemateri ketiga tentang Rehabilitas Berbasis Masyarakat dari PR YAKKUM.
Materi pelatihan yang dipelajari tentang inklusi disabilitas dalam layanan kesehatan terdiri dari:
- Perubahan Terminologi
- Jenis Disabilitas
- Hak Disabilitas
- Problem yang biasa dialami
- Kebutuhan Disabilitas dalam Mengakses Layanan Kesehatan
- Bagaimana Berinteraksi dengan Disabilitas
- Mengasah Sensitifitas Tenaga Kesehatan Pada Disabilitas
- Rehabilitas Bersumber Daya Masyarakat, dll.(*)
Penulis Ummu Faizatin Ni’mah Editor Zahrah Khairani Karim