Oleh Ariefudin Widhianto MPd – Kepala SMK Muhammadiyah 1 Blitar
PWMU.CO – Mengajar bukan sekadar aktivitas mentransfer ilmu, tetapi juga ibadah yang memiliki nilai tinggi dalam Islam. Seorang guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai pembimbing moral dan akhlak bagi para muridnya.
Dalam Islam, mengajar adalah pekerjaan mulia yang mendatangkan pahala besar, sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran dan hadits. Allah SWT berfirman dalam al-Quran:
“يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ”
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Dari ayat ini, jelas bahwa orang-orang yang berilmu, termasuk para pengajar, akan mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Allah. Mengajar tidak hanya memberi manfaat kepada murid, tetapi juga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah wafat. Rasulullah SAW bersabda:
“إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ، أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ”
Artinya: “Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim nomor 1631)
Imam Syafi’i rahimahullah berkata:
“ليس العلم ما حفظ، إنما العلم ما نفع”
Artinya: “Ilmu bukanlah yang sekadar dihafal, tetapi ilmu adalah yang bermanfaat.”
Perkataan ini menunjukkan bahwa ilmu yang sejati adalah ilmu yang diajarkan dan diamalkan. Seorang guru yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala berlipat ganda, karena ilmu tersebut terus dimanfaatkan oleh orang lain.
Mengajar juga merupakan cara untuk meneladani para Nabi, karena mereka adalah guru bagi umat manusia. Rasulullah SAW diutus untuk mengajarkan kebaikan dan menyempurnakan akhlak manusia. Oleh karena itu, para pendidik seharusnya memahami bahwa tugas mereka bukan hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter murid agar menjadi insan yang berakhlak mulia.
Dengan demikian, mengajar adalah sebuah ladang amal yang luas dan memiliki keutamaan besar dalam Islam. Para guru hendaknya ikhlas dalam mengajar, karena Allah telah menjanjikan balasan yang besar bagi mereka yang berkontribusi dalam mencerdaskan umat.
Semoga para pendidik senantiasa diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menjalankan tugas mulia ini. Aamiin. (*)
Editor Ni’matul Faizah