
PWMU.CO – Dewan guru SD Muhammadiyah Kangean (SD MuKa) sukses menggelar latihan perdana Hizbul Wathan (HW) setelah mengikuti pelatihan Jaya Melati 1.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (1/2/2025) pukul 15.30 WIB di halaman sekolah yang berlokasi di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Latihan ini menjadi momen penting bagi para guru untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan Jaya Melati 1, terutama dalam kepemimpinan, kedisiplinan, serta pembentukan karakter siswa. Antusiasme siswa-siswi terlihat jelas saat mereka mengikuti setiap sesi latihan dengan penuh semangat.
Salah satu momen menarik dalam latihan ini adalah pengenalan Tepuk HW, yang baru saja dipelajari oleh para pembina. Gerakan tepuk yang unik dan menyenangkan membuat anak-anak semakin antusias. Tak hanya menjadi hiburan, tepuk HW juga berfungsi sebagai sarana membangun kekompakan dan semangat kebersamaan.
Metode latihan yang digunakan juga sangat efektif dan menyenangkan. Anak-anak tidak hanya diajarkan teknik kepanduan, tetapi juga nilai-nilai karakter melalui lagu “Terima Kasih Manda” dan “Terima Kasih Bunda”.
Lagu ini dinyanyikan setiap kali mereka mendapatkan ilmu baru, dengan harapan dapat menanamkan rasa syukur dan penghormatan kepada pembina serta ilmu yang mereka terima.
Latihan Konsentrasi dan Pemahaman Nilai HW
Untuk melatih fokus dan kerja sama, para pembina juga mengajarkan cerita sebelum membentuk kelompok. Cara ini dinilai efektif dalam meningkatkan daya konsentrasi anak-anak sebelum mereka menjalani aktivitas selanjutnya.
Selain itu, latihan juga diisi dengan pengenalan makna lambang Hizbul Wathan (HW). Kepala SD Muhammadiyah Kangean, Arif Wahidi SPd, yang juga bertindak sebagai pembina HW, menjelaskan filosofi lambang HW kepada anak-anak:
Pertama, Bintang melambangkan keimanan kepada Allah SWT sebagai pedoman utama dalam kehidupan. Kedua, Sayap melambangkan semangat juang dan kebebasan dalam beramal serta bergerak untuk kebaikan. Ketiga, Warna hijau dan kuning mencerminkan kesejahteraan, kejayaan, dan semangat yang tidak pernah pudar.
Agar lebih mudah dipahami, simbol HW diperkenalkan melalui gerakan tangan, sehingga anak-anak tidak hanya menghafal, tetapi juga merasakan nilai perjuangan yang terkandung di dalamnya.

Menumbuhkan Semangat Kepanduan
Latihan perdana ini menjadi langkah awal dalam menanamkan nilai-nilai kepanduan Hizbul Wathan di SD Muhammadiyah Kangean. Dengan metode yang menyenangkan, seperti tepuk HW, lagu penyemangat, serta latihan konsentrasi, siswa tidak hanya belajar keterampilan kepanduan, tetapi juga membangun karakter dan kebersamaan.
Semangat para guru dan siswa dalam latihan ini menunjukkan bahwa kepanduan HW bukan sekadar aktivitas ekstrakurikuler, tetapi juga sarana membentuk generasi yang disiplin, mandiri, dan berakhlak mulia.
“Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan secara rutin dan menjadi bagian dari budaya sekolah, sehingga nilai-nilai kepanduan HW semakin melekat dalam diri setiap siswa,” ujar Arif Wahidi. (*)
Penulis Nur Rafi’a Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan