
PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 04 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menjalankan program inovatif dalam pengelolaan sampah organik dengan mengubah limbah pertanian menjadi arang briket. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai guna sampah organik serta memberikan alternatif bahan bakar ramah lingkungan bagi masyarakat, Selasa (04/02/2025).
Dalam kegiatan yang berlangsung di desa bulangan kecamatan Dukun, mahasiswa berkolaborasi dengan BUMDES dan warga setempat untuk mengolah limbah pertanian, seperti sekam padi, ranting kayu, dan sisa tanaman, menjadi arang briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Proses pembuatan briket ini melibatkan beberapa tahapan:
a. Pengarangan Limbah
Kumpulkan limbah pertanian yang akan dijadikan arang. Bakar limbah tersebut dalam drum atau tong dengan sistem pirolisis (pembakaran tidak sempurna) agar menghasilkan arang. Setelah arang terbentuk, dinginkan dan haluskan dengan cara ditumbuk atau digiling hingga menjadi serbuk halus.
b. Pencampuran dengan Perekat
Larutkan tepung kanji atau tapioka dalam air panas hingga menjadi lem alami. Campurkan serbuk arang dengan larutan perekat hingga merata dan bisa dipadatkan.
c. Pencetakan Briket
Masukkan adonan briket ke dalam cetakan sesuai ukuran yang diinginkan. Tekan atau padatkan agar briket memiliki kepadatan yang cukup.
d. Pengeringan
Jemur briket di bawah sinar matahari selama 2–3 hari hingga benar-benar kering. Bisa juga dikeringkan menggunakan oven dengan suhu rendah untuk mempercepat proses.

Ketua Pelaksana kegiatan ini Muhammad irfandi pratama mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam pengelolaan limbah organik yang lebih bermanfaat.
“Kami ingin membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan limbah pertanian yang sering terbuang begitu saja. Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan nilai tambah serta mengedukasi warga mengenai manfaat briket sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Kepala desa bulangan pun menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini. [Abdul rahman], mengungkapkan bahwa pembuatan arang briket ini bisa menjadi peluang usaha baru yang menjanjikan untuk warga desa kami.
“Kami melihat peluang besar dalam produksi briket ini. Selain mengurangi limbah, hasilnya bisa dijual untuk tambahan ekonomi keluarga,” katanya.
Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN 04 UMG berharap dapat meninggalkan dampak positif bagi masyarakat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Mereka juga berencana untuk memberikan pelatihan lebih lanjut agar masyarakat dapat terus memproduksi arang briket secara mandiri setelah program KKN selesai. (*)
Penulis Arif Alfarizi Editor Amanat Solikah