
PWMU.CO – Guna menerapkan salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila dan pengenalan tempat ibadah secara langsung, Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya mengajak siswanya belajar di luar kelas atau Outdoor Learning, Rabu (19/02/2025).
Pukul 08.00 WIB seluruh siswa kelas II berkumpul di halaman sekolah yang berada di Jalan Baratajaya nomor 11 Surabaya. Dengan serius mereka mendengarkan dan memahami briefing yang disampaikan Andi Widiyanto SPd, guru pendamping kegiatan ini.
Andi, panggilan akrabnya, menyampaikan jobdesk siswa selama perjalanan, saat di lokasi kegiatan, dan sampai kepulangan.
Dia mengatakan, semua siswa harus membawa papan dada dan alat tulis untuk mencatat informasi penting selama materi yang disampaikan pendamping kegiatan.
Kemudian, seluruh siswa kelas II berdoa dan berangkat menaiki transportasi sesuai kelompok yang telah ditentukan ustadz dan ustadzahnya sebelumnya.

Bertajuk ‘Mengenal Tempat-Tempat Ibadah’ kegiatan ini mengajak siswa berkeliling ke beberapa tempat ibadah umat beragama yang ada di Surabaya.
Kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran siswa untuk mengenal tempat ibadah dan menjaga kerukunan antar umat beragama yang ada di sekitar mereka sesuai dengan tema pembelajaran di kelas yang sedang berlangsung yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Tempat ibadah yang dikunjungi meliputi Masjid Ampel tempat ibadah umat Islam, Gereja Nazareth tempat ibadah umat Kristen, Pura Segara tempat ibadah umat Hindu, Klenteng Sanggar tempat ibadah umat Konghucu.
Guru Kelas II Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya, Resti Kusfatul Khasanah SSi mengatakan, melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar mengenal tempat ibadah umat beragama. “Tempat ibadah yang tidak hanya dilihat di buku pelajaran tapi secara langsung dengan mengunjungi,” katanya.
Resti, sapaan akrabnya, menambahkan, dari Outdoor Learning ini siswa bisa mengamalkan sila ke-1 Pancasila, yaitu belajar saling menghormati dan toleransi antar umat beragama. “Salah satunya dengan tidak mengganggu saat ada orang beribadah sesuai agamanya,” ujarnya.
Bentuk toleransi yang lainnya, lanjut dia, yaitu dengan bertutur kata yang baik dengan umat agama lain. “Serta menjaga fasilitas ibadah dengan bersikap tenang saat berada di tempat ibadah,” ucapnya.

Menurutnya, dengan cara seperti ini, siswa ikut menjaga kerukunan antar umat beragama demi Indonesia sejahtera dan damai. “Seusai outdoor learning, anak-anak membuat laporan kegiatan yang kemudian dipresentasikan di depan teman-temannya di kelas”, ujarnya.
Setelah kegiatan ini, Resti berharap, siswa bisa mengenal berbagai tempat ibadah umat beragama dan bisa bertoleransi antar umat beragama. “Namun, kita tetap harus berpegang teguh dengan agama kita yaitu Islam dan Tuhan kita Allah SWT,” pesannya.
“Kita sebagai umat Islam harus tetap berpegang teguh dengan agama Islam yang sudah kita yakini, Muhammad Nabi Kita, al-Quran kitab kita. Seperti yang sudah diajarkan saat pelajaran Al Islam dalam al-Kafirun ayat 6 yang artinya, untukmu agamamu, dan untukku agamaku,” tandasnya.
Terlihat siswa tampak antusias dan bersemangat saat outdoor learning berlangsung. Quinzafira Ariella Puspita Bening, salah satu siswa kelas II mengaku senang dengan kegiatan ini.
“Outdoor-nya seru! Aku bisa tahu tempat ibadah secara langsung. Selain itu, dapat ilmu baru tentang nama tokoh-tokoh agama dan nama hari besar agama,” ungkapnya.(*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Zahrah Khairani Karim