
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) MA Muhammadiyah 8 Takerharjo, Solokuro, Lamongan menggelar Musyawarah Ranting (Musyran) dengan tema “Bersama IPM, Membangun Generasi Pembawa Perubahan” pada Kamis (20/2/2025).
Acara yang berlangsung pada pukul 13.00-20.00 WIB ini dihadiri oleh Pimpinan Cabang IPM Solokuro, Pimpinan Ranting IPM MTs Muhammadiyah Takerharjo, serta guru dan siswa MAM 8 Takerharjo.
Sebelum kegiatan dimulai, para peserta melakukan registrasi. Sebagian besar peserta mengenakan pakaian berwarna kuning berbahan kapas karena hukumnya diperbolehkan. Ada pula yang mengenakan pakaian putih karena hukumnya sunnah.
Acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC) Salsa dan Eca, dilanjutkan dengan pembacaan al-Quran oleh Pretty Helsy Zain, Menyanyikan Mars Muhammadiyah dan Mars IPM yang dipandu oleh Ba’diyatus Sa’diyah. Selanjutnya yakni sambutan yang disampaikan oleh M Aiga Saputra, Roobith Al Ghozi, Heru Febriansa, dan Sri Ismanifah.
Selanjutnya, para peserta melaksanakan shalat Ashar. Sebab, barang siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya. Selain itu, orang yang sengaja meninggalkan shalat Ashar juga akan mendapatkan celaka.
Setelah itu, Musyran dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib, laporan pertanggungjawaban, sidang komisi, dan pemilihan calon formatur. Hasil pemilihan diperoleh bahwa M Aiga Saputra memperoleh 36 suara, Pretty Helsy Zein 24 suara, Febriana 22 suara, Bintang 20 suara, Elvira 18 suara, Yusuf 14 suara, Azka 13 suara, Nafis 13 suara, dan Daffa 12 suara.
Sesudah shalat Magrib, calon formatur mengadakan perundingan dan mencapai kesepakatan yakni M Aiga Saputra terpilih sebagai Ketua Umum IPM, Elvira Nur Anggrainy sebagai Sekretaris Umum, dan Febriana Eka Rahayu sebagai Bendahara Umum.
Setelah shalat Isya berjamaah, Musyran ditutup. Hujan turun membawa keberkahan, panitia berlomba-lomba mendatangkan keberkahan dengan memberi makan peserta dari hasil usaha sendiri tanpa meminta. Mereka juga membersihkan sampah sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Lebih dari itu, setiap urusan dimusyawarahkan dengan pembina. Sebab, siapa saja yang bermusyawarah dengan orang lain tidak akan menyesal. (*)
Penulis Mushlihin Editor Ni’matul Faizah