
PWMU.CO – Santri MBS SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) kembali menunjukkan kiprahnya di masyarakat dengan menjadi imam shalat tarawih dan witir serta menyampaikan ceramah di berbagai masjid dan mushala milik PRM se-Kecamatan Tulangan.
Pada malam ke-10 Ramadan 1446 H, M. Gilang Abdilatama, santri asal Candi, bersama sahabatnya M. Umar Gholib dari Kemantren, tampil sebagai imam sekaligus penceramah di Masjid Al-Jihad PRM Jiken, Tulangan, pada Senin (10/3/2025).
Bahaya Iri Hati dan Dengki
Dalam kultum singkatnya, Gilang, siswa kelas XII MBS Smamuga, mengangkat tema penyakit rohani, yaitu iri hati dan dengki. Ia menjelaskan bahwa sifat ini harus dijauhi karena dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan permusuhan.
“Iri hati atau hasad dapat merusak ketaatan, merupakan bentuk maksiat, mendatangkan kelelahan, dan menyebabkan kebutaan hati. Akibatnya, orang yang memiliki sifat ini sulit memahami hukum-hukum Allah serta terhalang dari kebaikan,” ungkapnya.
Gilang menambahkan bahwa iri hati muncul ketika seseorang tidak puas dengan apa yang dimiliki orang lain, sementara dengki adalah usaha untuk menghilangkan nikmat yang dimiliki orang tersebut.
Ia mengutip firman Allah dalam QS. an-Nisa ayat 32:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.”
Ayat ini menegaskan bahwa setiap orang telah memiliki rezeki dan takdir masing-masing yang ditentukan oleh Allah. Oleh karena itu, manusia dianjurkan untuk bersyukur dan berusaha, bukan iri terhadap keberuntungan orang lain.
Pesan untuk Menjauhi Iri dan Dengki
Gilang juga mengingatkan bahwa melihat rezeki orang lain dengan iri hanya akan membuat hati menjadi gelap dan tertutup dari kebaikan.
“Jangan sibuk melihat rezeki orang lain, karena itu bisa membuat kita kehilangan mutiara yang sudah Allah siapkan untuk kita. Fokuslah pada apa yang telah dipercayakan Allah kepada kita. Syukuri, nikmati, dan jalani. Karena siapa yang bersyukur, Allah akan menambah nikmatnya,” pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa iri hati dapat mendorong seseorang melakukan pelanggaran. Oleh karena itu, lebih baik berdoa dan bekerja keras untuk memperoleh rezeki dengan cara yang halal dan berkah.
Lima Kerusakan Akibat Iri dan Dengki
Mengutip pendapat Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhaj Al-Abidin, Gilang menyebutkan lima bahaya iri hati:
- Merusak ketaatan – Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hasad itu memakan pahala kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
- Merupakan maksiat dan kejahatan – Orang yang iri sering mencari muka di hadapan, menjelekkan di belakang, dan merasa senang jika orang lain tertimpa musibah.
- Mendatangkan kelelahan dan kesukaran tanpa manfaat – Seperti yang dikatakan oleh Ibnu As-Samak, pendengki selalu dalam keadaan tersiksa.
- Menyebabkan kebutaan hati – Pendengki sulit memahami hukum-hukum Allah karena hatinya tertutup oleh iri.
- Menghalangi dari kebaikan dan mudah tersesat – Orang yang iri hatinya gelap dan tidak mendapat pertolongan.
“Mari kita bersihkan hati dengan ibadah wajib dan sunnah, serta memohon perlindungan kepada Allah dari sifat iri dan dengki,” pungkas Gilang.
Kegiatan para santri MBS Smamuga yang aktif berdakwah ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Mereka berharap agar kegiatan positif ini terus berlanjut, sehingga para santri semakin berperan dalam syiar Islam dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. (*)
Penulis Zulkifli Editor Wildan Nanda Rahmatullah