
PWMU.CO – Indonesia menempati peringkat ke-39 dari 89 negara dalam daftar kualitas hidup yang dirilis oleh U.S. News and World Report tahun 2024. Salah satu faktor rendahnya peringkat ini adalah sistem pendidikan publik yang masih tertinggal. Dari skala 100, skor Indonesia dalam aspek kualitas hidup hanya mencapai 21,5.
Menyikapi hal ini, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, menekankan pentingnya peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan. Hal ini ia sampaikan saat membuka program Ruang Inspirasi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI), Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, program ini memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem pembelajaran yang baik bagi generasi muda Hindu. Ia mendorong para siswa Hindu untuk melanjutkan pendidikan tinggi guna meningkatkan kapasitas diri dan berkontribusi bagi masyarakat.
“Kader-kader maupun calon kader KMHDI harus mempersiapkan diri untuk menyongsong bonus demografi 2035 dan Indonesia Emas 2045,” ujar Wamen Fauzan.
Ia menambahkan bahwa akses menuju perguruan tinggi kini semakin mudah. Tantangan terbesar bukan lagi kurangnya informasi, melainkan keyakinan dan keberanian calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
Ketua Umum PP KMHDI, I Wayan Darmawan, turut menguatkan pernyataan tersebut. Menurutnya, siswa-siswi Hindu perlu mendapatkan dorongan dan informasi yang cukup mengenai pentingnya pendidikan tinggi.
“Pendidikan tidak mengenal agama, siapapun bisa kuliah di mana saja. Di Indonesia, banyak perguruan tinggi berkualitas, baik negeri maupun swasta,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara multikultural dan inklusif. Kesempatan bagi siswa Hindu untuk menempuh pendidikan tinggi terbuka lebar.
Peningkatan kualitas hidup akan berjalan seiring dengan bertumbuhnya sumber daya manusia. Upaya organisasi seperti PP KMHDI dalam mendorong lebih banyak siswa Hindu melanjutkan pendidikan tinggi selaras dengan program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wamen Fauzan juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu langkah membangun generasi sehat dan cerdas. Oleh karena itu, seluruh siswa, termasuk siswa Hindu, diharapkan dapat melanjutkan pendidikan tinggi dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
“Kita perlu membekali diri dengan ilmu dan pengalaman agar memiliki karakter kuat dalam menghadapi tantangan di masa depan,” pungkasnya. (*)
Penulis Humas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Editor Wildan Nanda Rahmatullah