PWMU.CO – Tahukah Anda, siapakah Abu Ubaidah bin Jarah?
Pertanyaan serupa disampaikan Ustadz Muhammad Hakim SPdi MA pada jamaah pengajian Ahad Pagi Pimpinan Ranting Muhammadiyah Penanggungan di Masjid TPI Nurul Huda Jalan Panjaitan 15/3 Malang, (05/11/17).
Dan tahukah Anda, bagaimana jawaban mereka? Ternyata tidak satu pun jamaah yang kenal sosok Sahabat Nabi Muhammad saw tersebut. Bagaimana dengan Anda? Kenal dengan Abu Ubaidah bin Jarah?
“Kebanyakan umat Islam itu hanya mengetahui empat Sahabat Rasulullah yakni Abu Bakar As shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib,” kata Hakim.
Nah untuk itu, lanjutnya, perlu saya kenaikan sosok Sahabat lain, yang punya semangat ber-Islam luar biasa.
Ustadz yang mahir mendongeng itu lalu bercerita, “Suatu ketika seseorang bertanya pada baginda Rasulullah saw, ‘Wahai Rasulullah siapakah sebenarnya Abu Ubaidah bin Jarah itu?’ Begitu kira-kira tanya salah seorang Sahabat,” urai Hakim.
Loh, ternyata ada juga toh Sahabat yang tidak kenal Abu Ubaidah?
Nah, bagaimana jawaban Rasulullah atas pertanyaan itu? “Beliau adalah seorang Muslim yang seperti lebah,” jawab baginda Rasul, seperti disampaikan Hakim.
Anggota Corps Mubaligh Muhammadiyah (CMM) Malang Raya itu lalu menjelaskan tentang lebah. Pertama, lebah itu bisa mengeluarkan madu, di mana benda itu merupakan obat terbaik dan memiliki manfaat yang sangat banyak.
Kedua, kata Hakim, lebah selalu memberi yang terbaik. “Dan itulah yang harus kita contoh, karena Allah berfirman, belum sempurna iman seseorang bila belum menyedekahkan sebagian harta yang paling dicintai,” Hakim menjelaskan.
Ketiga, ketika bersarang di suatu tempat lebah tidak pernah merusak habitat lainnya. “Lebah selalu memberi kebaikan. Tidak pernah menyakiti yang lain kecuali kalau ada yang memulai menyakitinya,” ujarnya.
“Keempat, lebah itu rela mati untuk menjaga dirinya. Lebah akan menggunakan sengatnya bila memang sangat dibutuhkan dan biasanya setelah menyengat lebah tersebut akan mati,” ungkap Hakim.
Begitulah, tuturnya, umat Islam seharusnya wajib berjihad bila diusik atau didzalimi.
“Nah itulah gambaran sosok Sahabat Rasulullah Ubaidah bin Jarah. Selain punya pribadi seperti lebah, masih banyak keutamaan yang dimiliki Ubaidah bin Jarah, di antaranya adalah termasuk 10 Sahabat Rasul yang dijamin masuk surga.
“Dia adalah seorang pemalu tapi ketika berada di medan perang, seperti Perang Badar, Abu Ubaidah bin Jarah seperti seekor singa kelaparan yang siap menerkam musuh-musuh Allah,” paparnya.
Dosen UMM itu mengatakan, Abu Ubaidah bin Jarah juga Sahabat Nabi yang dikejar-kejar ayahnya yang bernama Amir bin Abdullah bin Jarah, yang akhirnya dibunuh Abu Ubaidah sendiri dalam sebuah peperangan dan kondisi yang sangat terdesak.
Abu Ubaidah bin Jarah, lanjut Hakim, adalah Sahabat yang selalu ikut Nabi dalam perang sehingga beliau dijuluki sang Pembebas Syam.
“Beliaulah seorang gubernur yang tidak ada satupun perabotan di rumahnya kecuali tameng dan pedang,” cerita Hakim.
Kelebihan yang lain, lanjutnya, adalah ketika Abu Ubaidah bin Jarah terkena penyakit thaum atau kusta. Rasulullah saw melarangnya ikut berperang tapi dia tetap ikut, dan memberikan pesan untuk umat Islam, “Jangan sekali-kali engkau tertipu dengan dunia. Dunia mengubah kami kecuali engkau,” kata Hakim menirukan Abu Ubaidah.
Dari kisah di atas, Hakim menyimpulkan, ada empat sifat utama yang harus miliki seorang Muslim, yaitu kuat iman, tidak cinta dunia, qanaah, dan pemberani.
“Sebagai umat Islam seharusnya bisa meneladani para Sahabat Nabi, salah satunya Abu Ubaidah bin Jarah,” pesan Hakim. (Uzlifah)