
PWMU.CO – Retorika Dakwah adalah salah satu materi penting yang disajikan pada kegiatan Darul Arqam kelas V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, yang terselenggara di Aula SDMM dengan Pemateri Rosyidul Arifibillah, Selasa (18/03/2025).
Billah, sapaan akrabnya mengawali materi dengan mendefiniskan apa itu Retorika Dakwah. Kemudian dimaknai sebagai seni mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa yang logis, serta seni berbidato dan keterampilan berbicara.
“Retorika itu berarti ilmu berbicara atau seni bicara dengan efektif dan logis,” ungkapnya di hadapan 110 siswa dan siswa kelas V SDMM.
Wakil ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Manyar ini kemudian menjelaskan lebih lanjut pada retorika dakwa dasar. Ia menyampaikan sesuatu kepada orang lain menggunakan berbagai bentuk seni-seni berbicara dengan maksud dapat mempengaruhi perasaan dan keinginan orang lain.
Billah kemudian mengungkapkan dalil dasar retorika dakwah atau mubaligh tertuang pada ayat ke -125 surat An-Nahl yang artinya serulah kepada manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengujaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Pria yang berpofesi sebagai guru SMP Muhammadiyah 1 Gresik juga menjelaskan apa arti kata dari Mubaligh itu.
“Mubaligh itu adalah orang yang menyampaikan kebenaran dengan lisan, tulisan maupun Tindakan untuk meluruskan ajaran Islam yang menyimpang,” jelasnya.
Keseruan Materi Retorika Dakwah
Selama kegiatan materi Retorika Dakwah disampaikan banyak siswa yang antusias mulai dengan mencatat semua penjelasan pematari sampai dengan bertanya. Hingga praktik bagaimana cara kultum yang baik.
Salah satu pertanyaan datang dari Aditya Giri Reksa Nu’aimi salah satu siswa kelas V Ummu Umarah, yang bertanya pertanyaan yang menggelitik, Bagaimana jika saat kita kultum tiba-tiba kebelet mau ke belakang?
Oleh Billah dijawab bahwa hendaknya Mubaligh itu menyiapkan segala sesuatunya dengan baik mulai dari materi, cara penyampaian sampai hal-hal kecil seperti ke kamar mandi.
“Seharusnya mubaligh itu menyelesaikan segalahnya termasuk urusan ke belakang sebelum menyampaikan pidatonya, karena pidato akan tidak optimal kalau terganggu oleh kegiatan ingin ke kamar mandi,” jawabnya.
Di akhir kegiatan Billah kemudian menyampaikan bagaimana seharusnya Gerakan pelajar Muhammadiyah berdakwa di zaman now, ada tiga hal bisa menjadi alternatif berdakwa di zaman modern atau yang sering disebut sebagai gen z.
Pertama, harus selalu mengamalkan gaya hidup yang Islami. Kedua menggalakkan cinta kepada Al-Quran seperti sekarang tahfidh menjadi trend masa kini, dan yang terakhir gen-z sangat kreatif dalam membuat konten-konten yang menarik di sosial media yang sering disebut sebagai konten kreator, “Itu bisa menjadi sarana dakwa kekinian,” pungkasnya. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Amanat Solikah