
PWMU.CO – Kita telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, di mana terdapat malam istimewa, yaitu Lailatul Qadar.
Hal ini disampaikan oleh KH Ali Manshur Kastam, pengasuh Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Ilmiyah Kertosono, dalam kajian yang digelar di Masjid Baitul Muttaqien, PRM Keputih, Kota Surabaya, pada Ahad (23/3/2025).
Dalam kajiannya, KH Ali Manshur menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam ketika al-Qur’an pertama kali diturunkan ke Baitul Izzah. “Dari Baitul Izzah, al-Qur’an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang selalu dicari oleh Nabi dan keluarganya di 10 hari terakhir Ramadan. “Nabi mencarinya setiap malam di 10 hari terakhir karena beliau khawatir melewatkan malam yang penuh berkah ini,” ujarnya.
KH Ali Manshur kemudian mengajukan sebuah pertanyaan, “Mengapa kita perlu mencari malam Lailatul Qadar?”
Ia menjelaskan bahwa pada malam tersebut, para malaikat turun ke bumi atas perintah Allah untuk menetapkan takdir makhluk selama satu tahun ke depan. Oleh karena itu, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan umatnya untuk mencari malam ini agar tidak melewatkan saat ketika takdir mereka ditetapkan.
Selain itu, lanjutnya, alasan lain mengapa kita harus mencari malam Lailatul Qadar adalah karena pada malam tersebut, pahala ibadah dilipatgandakan lebih dari seribu bulan.
KH Ali Manshur juga mengisahkan bagaimana Rasulullah menghidupkan 10 malam terakhir Ramadan dengan ibadah. “Ketika memasuki 10 hari terakhir, Nabi menjauhi istri-istrinya dan memperbanyak ibadah di malam hari,” terangnya.
Karena itulah, setelah memburu malam Lailatul Qadar, Nabi menganjurkan umatnya untuk melakukan hal yang sama.
“Mari kita perbanyak doa dan ibadah di 10 malam terakhir Ramadan agar kita mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar, terutama memperbanyak memohon ampun kepada Allah Swt,” pungkasnya. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan