
PWMU.CO – Buka Bersama (Bukber) yang rutin digelar tiap akhir bulan Ramadan oleh SMPM 12 Sendangagung merupakan wujud keguyuban dan kerukunan warga Muhammadiyah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur.
Kegiatan yang bertujuan utama silaturrahim dan menguatkan persaudaraan warga Muhammadiyah ini diadakan di depan Gedung KH Ahmad Dahlan SMPM 12 Sendangagung pada hari Ahad (23/3/2025).
Kepala SMPM 12 Sendangagung, Ustadz Aminuddin SPd MPd selaku shahibul bait nampak sibuk menyambut dan menyalami setiap tamu undangan yang hadir, dengan mengenakan baju berwarna putih dan berpeci hitam, pria kelahiran 1974 ini berucap terima kasih untuk kehadiran para tamu.
“Alhamdulillah hadir di tengah-tengah kita, Sekretaris PCM Paciran, Ustadz Anas Ma’ruf SSos, Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Drs KH Muhammad Dawam Saleh, sesepuh Muhammadiyah, Drs H Munasir, Kades Sendangagung, Panut Supodo dan Sekdesnya, dan undangan lainnya,” ucap alumnus KMI Gontor tahun 1994 ini.
Nampak para tamu undangan saling menyapa ramah penuh keakraban, selain karena mereka sesama warga satu desa, mereka juga sering dipertemukan dalam even atau kegiatan yang digelar Muhammadiya, baik di sekolah maupun di masjid.
Suasana inilah yang dinilai oleh Sekretaris PCM Paciran, Anas Ma’ruf SSos sebagai keindahan dan kedahsyatan warga Muhammadiyah, dan itu mampu ditunjukan warga Muhammadiyah Sendangagung.
“Salut untuk keguyuban dan kerukunan jamaah Muhammadiyah di Sendangagung, nampak kompak dan tertib mampu dihadirkan warga sini,” kesan pria asli Kranji Paciran ini.
Sementara’ itu, ibu-ibu Aisyiyah tidak mau kalah guyub, di bawah tenda portable berwarna biru Haryati, Mutmainnah, Sri Asian, Ariningsun, Freti Fatmawati, Titin Yuliana dan ibu lainnya beraksi bahu membahu menyiapkan hidangan untuk takjil dan buka bersama.
“Untuk Kegiatan ini kita siapkan 300 porsi makanan, baik ringan maupun berat, dan juga minuman es jus dengan berbagai varian rasa, dan tentunya air mineral,” ungkap Haryati, sesepuh Aisyiyah Sendangagung.
“Alhamdulillah sebagian makanan hasil sumbangan ibu-ibu yang datang sambil bawa makanan dan lainnya kira beli dari warga Muhammadiyah atau Aisyiyah yang memiliki usaha rumahan,” imbuh nenek 2 cucu ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
