
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran mengadakan kegiatan Baitul Arqam bagi pegawai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Kenjeran pada Sabtu (22/3/2025). Acara ini menghadirkan Phonny Aditiawan M SE MM, yang menjabat sebagai Ketua BAN-PDM Provinsi Jawa Timur sekaligus Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur.
Baitul Arqam ini diikuti oleh sekitar 172 pegawai yang berprofesi sebagai pendidik di lingkungan Muhammadiyah Cabang Kenjeran. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua PCM Kenjeran. Acara berlangsung di Aula lantai 1, Jalan Platuk No. 104, Surabaya, mulai pukul 11.00 hingga 18.00 WIB dan ditutup dengan buka puasa bersama.
Dengan mengusung tema “Semangat Beramal dan Berkhidmat dalam Keluarga Besar Muhammadiyah”, Phonny Aditiawan menekankan pentingnya berkhidmat dalam persyarikatan Muhammadiyah. Ia membedakan antara bekerja dan berkhidmat, di mana bekerja lebih dikaitkan dengan profesionalisme, sementara berkhidmat berarti pengabdian dan kesetiaan terhadap Muhammadiyah.
“Kita harus menyadari bahwa berkhidmat bukan sekadar bekerja, tetapi juga tentang mengabdi dengan keikhlasan. Berkhidmat di persyarikatan bukan hanya sekadar menerima gaji, tetapi tentang kontribusi dan dedikasi,” ujarnya.
Phonny juga menegaskan bahwa pegawai AUM harus meneladani para pendahulu Muhammadiyah, seperti Kiai Haji Ahmad Dahlan dan sahabat-sahabatnya, yang telah berjuang dengan penuh pengorbanan. Ia mengingatkan bahwa generasi saat ini adalah pewaris perjuangan, bukan sekadar penikmat atau bahkan perusak warisan persyarikatan.
“Muhammadiyah memiliki kekuatan sosial yang besar, tetapi kekuatan ini hanya akan berdampak jika disinergikan. Seperti cahaya matahari, jika difokuskan, ia dapat membakar sesuatu. Begitu juga dengan kita, jika bersatu, kita bisa lebih berdaya,” tambahnya.
Dalam penjelasannya, Phonny mengibaratkan Muhammadiyah sebagai tata surya dengan persyarikatan sebagai pusatnya. Sekolah, madrasah, dan institusi lainnya adalah bagian dari sistem ini yang harus tetap selaras agar tetap berjalan dengan baik.
Selain itu, ia juga menyoroti konsep berkemajuan dalam Muhammadiyah yang terdiri dari tiga elemen utama: speed (kecepatan), velocity (kecepatan dengan arah), dan acceleration (percepatan).
“Muhammadiyah bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga arah dan percepatan. Dengan tiga hal ini, kita bisa terus bergerak maju secara dinamis,” pungkasnya. (*)
Penulis Nashiiruddin Editor Wildan Nanda Rahmatullah