
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) mengakhiri rangkaian kegiatan Safari Ramadan dengan menggelar kajian dan buka bersama bagi guru serta karyawan. Acara ini berlangsung pada Jumat (21/3/2025) di aula sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Ketegan No. 35, Taman, Sepanjang, Sidoarjo.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang, Dr H Sam’un MAg, yang didampingi oleh Sekretaris PCM Sepanjang, Isa Haji Sulaiman ST. Selain itu, hadir pula mantan Kepala Sekolah Smamita, KH Nadjih Ihsan, serta sejumlah mantan guru yang menambah suasana kebersamaan dalam acara tersebut.
Dalam tausiyahnya, Dr H Sam’un MAg menekankan pentingnya menikmati ibadah agar dapat merasakan esensi spiritualnya. “Alhamdulillah, sore ini kita bisa melaksanakan buka bersama. Kita harus selalu bersyukur kepada Allah Swt, karena ibadah itu harus dinikmati agar bisa lebih bermakna. Ramadan pun demikian,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa semangat ibadah di bulan Ramadan sering kali menurun menjelang akhir bulan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk merenungkan apakah Ramadan telah dimanfaatkan secara optimal. “Ramadan adalah waktu untuk mengasah batin agar kita bisa merasakan kehadiran Allah dalam hidup. Keikhlasan dalam beribadah adalah kunci utama untuk mencapai kualitas spiritual yang lebih tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi perisai yang melindungi dari kemaksiatan. “Puasa adalah perisai yang menangkal, melindungi, dan menjauhkan kita dari sesuatu yang menakutkan. Ini harus kita hayati dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Dalam kajian tersebut, Dr H Sam’un juga menyoroti pentingnya berinfak dengan sesuatu yang masih dicintai, sebagaimana diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan. “Memberi dengan ikhlas dan dari sesuatu yang kita cintai memiliki nilai lebih. Ini bukan sekadar kebaikan (khair), tetapi mencapai kualitas yang lebih tinggi (biyun),” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa hidup harus dilandasi dengan tauhid, keikhlasan, dan pengabdian kepada Allah Swt. “Tauhid bukan sekadar keyakinan bahwa tiada Tuhan selain Allah, tetapi juga diwujudkan dalam seluruh aspek kehidupan kita. Keikhlasan dalam bekerja, terutama di amal usaha Muhammadiyah, adalah bagian dari implementasi tauhid yang sesungguhnya,” tegasnya.
Selain itu, ia mengajak para peserta untuk merenungkan makna hidup dan menghadapi tantangan zaman. “Pengaruh sekularisme dan kapitalisme sangat kuat. Jika kita kehilangan arah, kita bisa terseret dalam arus pemikiran yang keliru. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap berpegang pada ajaran Islam yang sejati,” imbuhnya.
Menutup tausiyahnya, Dr H Sam’un mengingatkan bahwa hidup adalah keseimbangan antara syukur dan sabar. “Dalam hadis disebutkan bahwa orang mukmin yang bisa bersyukur dan bersabar adalah mukmin yang luar biasa. Ketika mendapat kebahagiaan, ia bersyukur, dan saat menghadapi cobaan, ia bersabar. Ini adalah kunci kebahagiaan sejati,” pungkasnya.
Dengan diadakannya kajian dan buka bersama ini, diharapkan seluruh guru dan karyawan Smamita dapat semakin memperkokoh keimanan dan memanfaatkan Ramadan sebagai momentum spiritual yang mendalam.
Penulis Nashiiruddin Editor Wildan Nanda Rahmatullah