PWMU.CO – Menjelang tahun politik, Pemilihan Kepala Daerah 2018, Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019 sangat terlihat ada aura negatif yang dirasakan oleh Haedar Nashir terjadi di tengah masyarakat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir mengatakan, ada kesan nuansa saling memecah belah dan saling mengadu dengan berbagai cara dan isu yang dimanfaatkan. ”Ada nuansa saling memecah belah dan mengadu kelompok satu dan lainnya dengan kepentingan pribadi atau kelompok,” jawab Haedar saat ditanya pwmu.co setelah menyampaikan sambutan Milad Muhammadiyah ke 108 H di Gedung PWM Jatim, Sabtu (11/11/2017).
Di tahun politik ini Haedar berharap kepada para elit politik untuk memberikan suasana yang nyaman kepada masyarakat meski berada di suasana persaingan antar peserta pemilu. “Elit parpol boleh saingan dan kompetisi dalam merebut simpati masyarakat, namun tetap mengedepankan edukasi dan kepentingan masyarakat umum,” tuturnya.
Baca juga : Rutin Baca PWMU.CO, Haedar Nashir: Beritanya Cepat dan Akurat
Haedar juga berpesan kepada kader Muhammadiyah yang turut meramaikan pesta demokrasi di tahun politik. ”Silakan masuk ke partai politik mana saja dan apa saja, asal tetap membawa misi Muhammadiyah, serta mematuhi aturan yang berlaku di dalam organisasi,” ujarnya.
”Jangan sampai jika sudah jadi politisi dan terjun dalam politik kemudian tergoda dan terjebak pada sistem kekuasaan yang hanya mementingkan diri sendiri, menumpuk kesenangan serta kekayaan pribadi, yang akhirnya merugikan rakyat dan bangsa Indonesia,” terangnya. “Diharapkan muncul kader Muhammadiyah yang politisi memiliki integritas dan profesionalitas, serta mampu mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat,” lanjutnya.
Disinggung, peran Muhammadiyah di tahun politik, Haedar menyatakan tetap pada khittah perjuangan Muhammadiyah. “Yang intinya Muhammadiyah tidak berpolitik praktis dan cenderung hanya untuk kepentingan jangka pendek, melainkan politik nilai yang senantiasa melakukan pendampingan politik kepada masyarakat akan pentingnya proses pemilihan yang jujur, adil, bermartabat, profesional, ” pungkasnya. (izzudin)
Discussion about this post