
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tambaksari Surabaya menggelar Shalat Idul Fitri 1446 H di depan Stadion Gelora 10 November Surabaya pada Senin (31/3/2025). Acara ini menghadirkan Ustadz Suba’i Mustalim MPdI, Ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umroh (LPHU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, sebagai imam sekaligus khatib.
Shalat Idul Fitri kali ini dihadiri sekitar 3.000 jamaah. Meskipun berbeda dari tahun sebelumnya yang biasanya dilaksanakan di dalam stadion, perubahan lokasi tidak mengurangi antusiasme masyarakat Surabaya untuk hadir. Cuaca pagi yang berawan tebal namun sejuk turut mendukung kenyamanan para jamaah. Banyak di antara mereka yang datang bersama keluarga dan membawa alas shalat untuk digunakan di tempat yang telah disediakan panitia.
Dalam khutbahnya, Ustadz Suba’i Mustalim mengajak para jamaah untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat kesehatan dan kebahagiaan yang dirasakan pada hari kemenangan ini. Ia menegaskan pentingnya menjaga dan meningkatkan ketakwaan sebagai tujuan utama dari ibadah puasa yang telah dilaksanakan selama Ramadan.
“Tiga tujuan utama puasa adalah, pertama, sebagai sarana pembentukan pribadi yang bertakwa (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ). Kedua, menjadikan kita pribadi yang pandai bersyukur (لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ). Dan ketiga, membimbing kita di jalan yang benar (لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ),” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar nilai-nilai Ramadan tidak terhenti setelah bulan suci berakhir. “Puasa Ramadan bertujuan menjadikan kita orang-orang yang bertakwa. Ketakwaan adalah bekal utama yang akan menyertai kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat,” tuturnya.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Selain itu, Ustadz Suba’i menekankan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. “Banyak orang yang diberi kelebihan harta dan kedudukan, tetapi justru tidak bersyukur. Akibatnya, mereka terjerumus dalam kesombongan dan kehancuran, seperti yang terjadi pada Qarun, Fir’aun, dan Namrud,” ujarnya, mengutip Surah Ibrahim ayat 7:
وَاِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕنۡ شَكَرۡتُمۡ لَاَزِيۡدَنَّـكُمۡ وَلَٮِٕنۡ كَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِىۡ لَشَدِيۡدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’”
Ia juga mengajak jamaah untuk selalu mendoakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada, sebagai wujud bakti dan rasa syukur. “Bagi yang masih memiliki orang tua, bahagiakan mereka. Bagi yang sudah tiada, jangan bosan untuk terus mendoakan mereka,” pesannya.
Sebagai poin terakhir, ia menegaskan pentingnya bimbingan Allah dalam menjalani kehidupan. “Kita tidak bisa menyelesaikan semua persoalan hidup sendiri. Oleh karena itu, berdoalah kepada Allah, patuhi perintah-Nya, dan jadilah pribadi yang istiqamah dalam menjalankan ibadah,” pesan Ustadz Suba’i.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Di akhir kegiatan, panitia menghimbau jamaah untuk menjaga kebersihan dengan membersihkan alas koran yang digunakan selama shalat. Langkah ini bertujuan agar kebersihan kota Surabaya tetap terjaga dan jalan raya dapat digunakan kembali tanpa hambatan. (*)
Penulis Nashiiruddin Editor Wildan Nanda Rahmatullah