
PWMU.CO – Australia pada hari Ahad (6/4/2025) mendesak dilakukannya penyelidikan independen terkait kematian 15 paramedis dan pekerja pertahanan sipil di Gaza yang tewas akibat serangan militer Israel bulan lalu.
“Kematian para pekerja kemanusiaan di Gaza sangat tidak dapat diterima,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia dalam pernyataan yang dikutip oleh Anadolu Agency.
“Sudah sepatutnya dilakukan penyelidikan yang menyeluruh dan independen. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah The New York Times merilis sebuah video pada Sabtu yang membongkar klaim keliru militer Israel terkait serangan terhadap 15 paramedis Palestina di Gaza selatan pada 23 Maret.
Video itu berasal dari ponsel seorang paramedis yang kemudian ditemukan tewas dan dikubur di sebuah kuburan massal.
Rekaman tersebut membantah pernyataan awal tentara Israel yang menyebut kendaraan para korban bergerak “dengan cara mencurigakan,” tidak menggunakan lampu utama maupun sinyal darurat, serta tidak memiliki koordinasi dengan pasukan di lapangan.
Militer Israel sempat mengklaim bahwa serangan itu menewaskan sembilan anggota Hamas dan Jihad Islam.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa komunitas internasional menuntut adanya “penyelidikan yang layak dan menyeluruh.”
Jenazah delapan paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina, enam anggota pertahanan sipil Gaza, dan satu pejabat PBB ditemukan pada 30 Maret di kuburan massal dangkal dekat Tel al-Sultan, di pinggiran Rafah, bersama dengan puing-puing kendaraan mereka.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 50.600 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban jiwa dalam operasi militer Israel di Gaza. (*)
Penulis Azrohal Hasan Editor Wildan Nanda Rahmatullah