
PWMU.CO – Keceriaan bercampur semangat terpancar dari wajah siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) Gresik, Jawa Timur, saat kembali ke sekolah usai libur lebaran, Rabu pagi (09/04/2025). Pagi itu, halaman sekolah tampak meriah, para siswa berdatangan dengan senyum ceria, masing-masing membawa Buku Kegiatan Ramadan yang memuat kisah ibadah mereka selama bulan suci.
Beberapa siswa di kelas II Candramawa terlihat masih asyik membuka buku mereka, memeriksa ulang checklist dan coretan penuh warna.
“Punyaku sudah terisi semua! Ayo cepat kumpulkan ke Ustadzah,” ujar salah satu siswa sambil melambaikan bukunya.
Pengumpulan buku dilakukan di masing-masing kelas, dengan para siswa berbaris rapi dan menyerahkan buku kepada wali kelas dengan wajah bangga. Buku tersebut menjadi simbol perjalanan ibadah Ramadan yang berkesan.
SD Muri membagikan dua jenis Buku Kegiatan Ramadan: Jilid 1 untuk siswa kelas I–III dan Jilid 2 untuk kelas IV–VI. Buku karya Sumarmi ini dirancang dengan tampilan menarik, edukatif, dan menyenangkan. Isinya mencakup pengenalan rukun Islam dan iman, tata cara wudhu, kreativitas mewarnai kartu lebaran, serta checklist ibadah harian seperti puasa, salat lima waktu, tadarus, dan tarawih, lengkap dengan kolom tanda tangan orang tua dan imam.
“Bukunya seru! Banyak game-nya, tapi paling asyik itu waktu minta tanda tangan imam tarawih. Jadi semangat ke masjid terus,” ujar Alisa Rachmi Diany, siswi kelas IV Pancarona.

Senada, Muhammad Alim Aslam dari kelas II Gemintang menyampaikan rasa kegembiraannya.
“Paling suka minta tanda tangan ustadz di masjid. Besok Ramadan lagi ya, Ustadzah,” ucapnya.
Monitoring Ibadah Siswa
Tak hanya siswa, para wali murid juga merasakan dampaknya. Lidya Fatimah, ibu dari Muhammad Akbar Azka Rabbani, mengaku buku ini membantu anaknya lebih rajin salat dan tadarus. “Dia merasa punya tanggung jawab. Kalau sudah selesai satu ibadah, langsung tandai di buku,” ujarnya.
Zulis Setiawati, ibu dari Echa Putri Hafizah, menyampaikan bahwa buku tersebut membuat anaknya lebih semangat dalam beribadah.
“Echa puasanya full tanpa mengeluh. Dia bertekad untuk mencentang semuanya,” ungkapnya dengan bahagia.

Kepala Urusan Kesiswaan, Bellah Iasyah Meylindah menjelaskan bahwa buku ini juga berfungsi sebagai alat monitoring ibadah siswa.
“Sekolah bisa melihat bagaimana ibadah siswa di rumah karena ada kolom tanda tangan orang tua dan imam. Ini memperkuat sinergi pendidikan karakter antara rumah dan sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan, buku tersebut juga menjadi dasar apresiasi bagi siswa yang rajin dan konsisten.
“Siswa yang rajin akan mendapat reward untuk memotivasi mereka beribadah, tidak hanya di Ramadan,” tambahnya.
Hari pertama sekolah kali ini tidak hanya dipenuhi silaturrahim, tetapi juga refleksi atas perjuangan ibadah selama Ramadan. Buku Kegiatan Ramadan menjadi catatan berkesan sekaligus motivasi menuju Ramadan berikutnya. (*)
Penulis Dita Rahmania Editor Amanat Solikah