
PWMU.CO — Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Aisyiyah (PRA) Wage, Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan halal bihalal dan silaturahmi yang bertempat di Ikrom Sport (Lapangan SD Ikrom). Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri atas jamaah Masjid Al-Ikrom, Al-Hikmah, dan Al-Ilham, guru, karyawan, serta pimpinan AUM Ranting Wage, PRM, dan PRA Wage, Ahad (13/4/25).
Selain itu, hadir pula beberapa tamu undangan dari PCM Sepanjang yang diwakili oleh Latif Djumadi, serta Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur Dedi Irwansa SPd. Pemateri dalam acara ini adalah Afifun Nidlom MPd MH Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim.
“Ilahanaa… Yaa Ilahanaa Yasir Lanaa Umuuronaa. lahanaa… Yaaa Ilahanaa Mindiininaa Wadun Yaa naa.” Sepotong kutipan lagu tersebut membuat suasana semakin semarak. Lagu ini dinyanyikan pada sesi praacara oleh Sandra, salah satu siswi SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage.
Acara dimulai dengan pembukaan yang menandai dimulainya rangkaian kegiatan. Lalu, pembacaan ayat suci al-Quran dan berlanjut seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah sebagai bentuk nasionalisme dan semangat bermuhammadiyah.
Kegiatan berlanjut dengan sambutan-sambutan dari para tokoh yang hadir, dilanjutkan dengan penyampaian materi utama oleh narasumber. Sebagai penutup, peserta mengikuti sesi ramah tamah yang menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi dan mempererat kebersamaan.

“Kita masuk ke tema Indahnya Silaturahmi, Nikmatnya Kebersamaan. Silaturahmi itu memanjangkan umur dan pembawa rezeki tapi jika kita merasa rezeki masih seret padahal sudah sering berbagi kepada tetangga, mungkin selama ini interaksi kita dengan tetangga tidak tulus,” ujar Ustadz Afifun.
Afifun menambahkan, setiap orang itu unik. Ada orang yang tidak nyenggrongan atau bersuara keras, ada pula yang halus. Sehingga Nabi bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ
“Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.” Kemudian beliau menganyam jari jemarinya. (HR. Bukhari)
“Orang itu ada beberapa jenis. Ada yang seperti air yang mengalir dan ada yang seperti besi yang harus diobong atau dibakar. Dengan itu maka ada yang namanya orkestranya, yaitu PRM,” jelasnya.
Setelah ditutup dengan doa, seluruh peserta bersalaman dan saling memaafkan, lalu dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama.
Penulis Khoirun Nisa’ Editor Zahra Putri Pratiwig