PWMU.CO – Layanan Prima. Ya, Istilah ini tentu tidak asing bagi dunia kerja, baik dalam industri, pendidikan, kesehatan, atau yang lainnya. Pelayanan yang baik selalu menjadi keunggulan dan daya tarik tersendiri bagi lembaga terkait. Utamanya bidang pendidikan yang erat kaitannya dengan peningkatan mutu sekolah itu sendiri.
SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo menangkap kebutuhan itu dengan menyelenggarakan Motivation Building Service Character pada Sabtu (11/11/2017). Diikuti oleh 110 guru dan karyawan, pelatihan yang dipandu oleh Akbar Cokromiharjo MPsi berjalan lancar mulai pukul 08.00 hingga 16.00.
Sekolah yang dikenal dengan sebutan SD Muh1da ini mewajibkan guru dan karyawannya memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan baik siswa maupun orang tua. Wakil Kepala Sekolah Saifullah Rahim mengaku banyak menerima hal-hal baru antara lain pentingnya jujur, ikhlas, dan tanggungjawab dalam bekerja.
“Mudah-mudahan guru dan karyawan bisa mengambil yang baik untuk dipahami dengan hati dan dilaksanakan,” harapnya. Bagi Saiful—sapaan akrabnya—keikhlasan diartikan sebagai antusias, artinya yakin bahwa Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan yang berlipat.
“Ciri orang yang ikhlas adalah bersegera dalam menunaikan tugas, taat aturan, pantang menyerah, dan fokus pada solusi menjadi informasi baru buat saya dalam mengartikan keikhlasan,” sambung Saiful.
Akbar Cokromiharjo MPsi menyampaikan 3 hal penting yaitu layanan prima, karakter sumber daya manusia (SDM), dan terapi emosi negatif. “Kegagalan pelayanan 30 persen disebabkan oleh produk sedangkan 70 persen disebabkan oleh SDM. Oleh karena itu jika sebuah sekolah bagus namun pelayanan yang diberikan tidak prima maka pelanggan tidak akan tertarik lagi,” jelas Akbar—panggilan akrabnya.
Menurut Akbar, spiritual mindset yang harus dimiliki oleh seluruh guru dan karyawan Muh1da terdiri atas integritas, ikhlas (antusias), dan totalitas. Integritas (jujur) adalah berperilaku yang benar sesuai dengan status dan tanggung jawabnya. Jujur dalam sebuah organisasi dalam hal ini sekolah meliputi jujur terhadap jam kerja dan waktu, alat, lingkungan , proses, hasil, rekan dan ti m kerja, serta kemajuan kinerja, dan pelanggan.
“Jujur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab hendaknya juga dibarengi dengan kemampuan bersosialisasi dengan rekan kerja, sebagaimana lima jari manusia yang berbeda ukuran dan bentuknya, namun mempunyai fungsi masing-masing sehingga tangan bisa berfungsi dengan baik,” imbuhnya.
Akbar berharap guru dan karyawan Muh1da yang memiliki potensi dan kompetensi yang berbeda mampu memahami satu sama lain, saling support sehingga terwujud kesuksesan bersama. Sementara itu, karyawan Muh1da Khoiron mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini.
“Saya jadi tercharge dan semakin bersemangat dalam bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab,” tuturnya. Penyampaian materi yang santai namun penuh makna seringkali membuat peserta terpingkal-pingkal hingga betah mengikuti kegiatan ini sampai tuntas. Anda ingin sukses? Jujurlah! (Enik/TS)