
PWMU.CO – Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Pacitan yang terkena dampak bencana Pacitan akhir bulan lalu (28/11/17) mengalami banyak kerugian.
Bangunan berlantai dua ini terendam banjir setinggi 50 cm. Barang-barang pun banyak yang rusak dan hilang. Seperti dokumen dan peralatan medis.
Beruntung sebagian peralatan bisa diselamatkan. Seperti obat-obatan, alat USG, dan komputer.
“Untungnya kondisi gerbang terkunci. Jadi sebagian barang yang hanyut terdampar di gerbang. Lemari es dan kursi-kursi banyak yang terselamatkan,” ujar penjaga malam PKU Muhammadiyah Pacitan Punjul.
Barang-barang tersebut, selanjutnya diletakaan di lantai dua. Tim SAR pun turut membantuk menaikkan barang-barang itu.
“Kalau dokumen-dokumen kertas, sudah tidak selamat lagi,” ujar Punjul.
Meski dirundung musibah, Klinik PKU ini tetap menolong masyarakat. Lantai dua digunakan para korban untuk tempat pengungsian. Setidaknya selama sepekan mereka menginap di ruang tersebut.
Tiga hari pasca bencana, para pegawai Klinik PKU Muhammadiyah Pacitan sudah kembali bekerja. Mereka membersihkan ruangan-ruangan yang terkena banjir.
Sementara, pelayanan kesehatan dilakukan oleh rumah sakit lain yang melakukan bakti sosial di Klinik PKU Muhammadiyah Pacitan. Seperti RSI Nganjuk, RSM Surakarta, RSM Lamongan, dan RS Aisyiyah Malang.
“Hingga saat ini, pasien yang datang ke klinik rawat inap PKU Muhammadiyah Pacitan adalah penderita diare, gatal-gatal, dan linu karena kecapekan bersih-bersih rumah. Setiap harinya, pasien yang datang tak kurang dari 10 orang,” kata petugas administrasi PKU Muhammadiyah Pacitan Trisnawandani.
Pascabanjir, obat-obatan PKU Muhammadiyah disuplai dari Dinkes Kabupaten Pacitan dan Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah.
Sementara itu, salah seorang tim medis dari RS Aisyiyah Nganjuk Dr Burhan mengatakan, selain melayani pasien, pihaknya juga membantu bersih-bersih. “Kami di sini bersama 4 orang, 2 petugas kesehatan, 1 driver. Kami bersih-bersih peralatan yang dapat digunakan kembali,” tuturnya. (Emil Mukhtar Efendi/Ilmi)
