PWMU.CO – Ngaji itu nggak pakai tegang. Bukan lagi zamannya. Ngaji harus gembira. Perlu enjoy. Sebab pada dasarnya setiap orang menyukai hal-hal yang menyenangkan.
“Begitu pula dalam berdakwah. Bagaimana membuat kegiatan ngaji menjadi seru dan tidak membosankan. Dalam berdakwah, Rasulullah SAW memiliki strategi, basysyiruu walaa tunaffiruu, yassiruu walaa tu’assiruu. Berilah kabar gembira dan janganlah menakut-nakuti, mudahkanlah janganlah mempersulit.”
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur Hj Rukmini menyampaikan hal itu saat memberi materi Manhaj dan Strategi Aisyiyah sebagai Gerakan Dakwah dalam “Pelatihan Muballighot Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik” di SD Muhammadiyah 2 GKB, Ahad (24/12/17)
Menurutnya ngaji yang mengembirakan itu menjadi inspirasi dalam gerakan dakwah Aisyiyah.
“Kemarin saya mengisi pengajian NA (Nasyiatil Aisyiyah) di Malang. Acaranya saya adakan di kafe, sambil makan sambil cari ilmu,” cerita Rukmini
Menyampaikan risalah Allah, kata Rukmini, tidak perlu membingungkan. “Sampaikanlah dengan santun dan jelas. Seorang muballigh juga perlu melihat segmen jamaah,” pesannya.
“Untuk segmen remaja, ngaji akan lebih menarik bila tidak terlalu formal. Memilih tempat yang santai untuk berdiskusi,” ungkapnya.
Cemilan juga berperan memeriahkan kegiatan mencari ilmu. Sambil cemal-cemil, sambil berdiskusi, seberapa lama pun tidak terasa. (Izzah Maulidah)