PWMU.CO – Wajah ceria anak-anak itu sementara sirna. Berganti wajah penuh ketegangan. Maklum, sebab mereka sedang menghadapi “algojo” khitan.
Sebanyak 30 anak mengikuti Khitan Bersama yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tulungagung dalam rangka memeringati Milad Muhammadiyah 108 H/105 M, di Klinik RB Aisyiyah Jalan Agus Salim No. 69 Tulungagung, Senin (25/12/17).
Meski telah diyakinkan sebelumnya oleh Nuraini, Ketua Panitia, bahwa khitan itu ibarat digigit semut, tetap saja ketegangan menyelimuti mereka.
“Anak-anakku anggaplah khitan ini seperti memanjat pohon kemudian digigit semut,” katanya memotivasi.
Namun motivasi seperti itu masih kurang ampuh. Pengalaman khitan kali pertama dan tentu saja tak kan terulang lagi ini terasa lebih menakutkan mereka.
Tidak ada senyum di wajah mereka. Sampai-sampai dua pembawa acara, Endah dan Abizar Rama, menggodanya. “Adik-adik, hadiah sudah menanti lho,” kata Endah.
Beberapa anak ada yang terik-teriak saat dikhitan. “Yang berteriak-teriak itu memang sudah ketakutan dari awal. Sementara orangtuanya tidak mampu membesarkan hati sang anak,” jelas Syaiful Anam, Koordinator Seksi Baksos.
Terpaksa, lanjut Syaiful, sedikit dipaksa dan dipegangi oleh orang empat. Maka, tidak sedikit yang tegang sampai mandi keringat. Baju putih yang mereka kenakan sampai basah.
Tapi salah seorang peserta mengaku tidak sakit saat dikhitan. “Takut sama dokter tapi tidak terasa,” kata Arifin peserta dari Rejotangan.
Wakil Ketua PDM Tulungagung Supardi .
berpesan agar warga Muhammadiyah lebih peduli kepada masyarakat, kecil. “Dengan itu mampu merekatkan kebersamaan antarsesama Muslim dan manusia.
Khitan yang dimulai pukul 07.00 itu selesai pukul 12.00 WIB, sebagaimana target panitia.
Selamat menuju baligh! (Muslih Marju)