PWMU.CO-SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau SD Mudipat mengadakan Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK) bertempat di Masjid Ahmad Dahlan, Jumat-Sabtu (19-20/1).
“Kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman atau PIK merupakan agenda rutin sekolah setiap tahun. Bertujuan untuk memantapkan kembali iman dan penguatan akhlak siswa dan mencetak kader yang kelak berperan penting dalam Muhammadiyah,” ujar Kepala SD Mudipat Ustadz Edy Susanto saat pembukaan acara. Pria asal Nganjuk itu juga mengatakan, PIK harus berdampak positif pada perilaku siswa, mendekatkan pada syariat.
Baca juga: Ini Tips Kepala Sekolah SD Mudipat untuk Menjadi Sekolah Bermutu
“Saya berharap siswa-siswa mengikuti PIK dengan baik, penguatan akhlak harus diperhatikan, harus ada reward dan punishment, agar mendapat hasil maksimal,” ujarnya
Ustadz Mukhlisin, Kepala Urusan Al Islam menjelaskan, PIK bertujuan untuk menambah wawasan keislaman, melatih kemandirian, tanggung jawab, dan menumbuhkan rasa peduli pada sesama. Materi yang diberikan antara lain cara shalat dan bersuci menurut Nabi dan merawat jenazah.Penyampai materi antara lain Ustadz Mujahid dan Ustadz Sulthon.
”Pada PIK kita ajarkan pada siswa-siswa bagaimana shalat dan bersuci sesuai tuntunan al- Quran dan Hadits,” tuturnya. Sebenarnya, dia melanjutkan, pembiasaan shalat sudah dilakukan di sekolah saat shalat fardhu berjamaah di Masjid KH Ahmad Dahlan. Pembinaan shalat kita ulang lagi saat PIK agar gerakan shalatnya selaras dan kompak, termasuk tidak boleh mendahului imam, dan menghayati makna doa dalam shalat.
Selain memberikan pembinaan shalat pada siswa-siswa, PIK juga mengajarkan tata cara merawat jenazah. “Kewajiban muslim terhadap jenazah muslim yaitu memandikan, mengafani, menshalatkan, menguburkan, dan mendoakan,” ujarnya.
Ditambahkan, merawat jenazah harus lembut, tidak boleh kasar. “Betapa indahnya ajaran Islam, kepada orang yang sudah meninggal pun kita harus berlaku lembut,” katanya. (Anang)