PWMU.CO – Tepat satu pekan setelah kunjungan studi banding dari SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) kembali mendapat kunjungan.
Kali ini, sekolah berjuluk Kampus Biru tersebut ketamuan 7 orang dari SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Kamis (1/3/18).
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mulyorejo Ali Fuad menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan SDMM kepada sekolahnya untuk saling berbagi dengan 6 gurunya, yakni Ach Barizi, Masruhan, Lukman Santoso, Asrilia Kurniasari, Yuyun Naifah, dan Maratus Sholihah.
“Sekolah kami baru masuk tahap pembangunan yang perencanaannya sudah 5 tahun yang lalu. Terus terang, kesan saya pas baru masuk SDMM tadi luar biasa ramah,” ujarnya mengawali sambutan.
Fuad— sapaan akrabnya—juga menjelaskan, timnya ingin mengetahui bagaimana menyamakan persepsi guru sehingga mempunyai satu visi dan bagaimana menerjemahkannya.
“Nggak mungkin, sebuah sekolah yang rapi tapi gurunya tidak memahami visi dari pendidikan Muhammadiyah, secara natural kemudian menjadi sebuah keikhlasan dalam beribadah,” jelasnya.
Fuad melanjutkan, Kepala SD Muhammadiyah 18 Surabaya Ainur Rofiq menyampaikan permohonan maafnya tidak bisa ikut karena sekolahnya menjadi tuan rumah rapat kepala sekolah dengan UPT Dinas Pendidikan.
“Mudah-mudahan kerawuhan kami di SDMM menjadi satu motivasi kami berjihad di SD Muh 18 Surabaya,” harapnya.
Maksud baik ini disambut hangat Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos dengan memberi kesempatan kepada tamunya untuk memperkenalkan diri satu persatu.
“Alhamdulillah, kami punya keluarga baru. Semoga silaturahim ini terus berlanjut,” ujar Faizun—begitu ia disapa.
Pemaparan profil dan program sekolah berlangsung kurang lebih 90 menit, dilanjutkan pemaparan program bina prestasi (binpres) yang disampaikan Wakil Ketua Binpres M Fadloli Aziz MPd.
Sebenarnya, ini pertemuan kedua antara SDMM dengan SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Salah satu gurunya yang juga sebagai tim pengembang sekolah Ach Barizi mengaku pernah mendatangi 5 stand SDMM dalam kegiatan Gresik Sains Festival di Wahana Ekspresi Pusponegoro pada Agustus 2017 lalu.
“Waktu itu saya membaca woro-woro di Group WA bahwa 4 karya IPA dan 1 karya Matematika siswa SDMM lolos dan dipamerkan di Gresik Sains Festival,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu luar biasa dan menarik minat timnya untuk melihat secara langsung karya siswa SDMM.
“Akhirnya, kami langsung menghubungi Kepala SDMM dan minta alamat tempat pamerannya. Alhamdulillah, kami datang dan bisa melihat langsung kegiatan di sana,” ungkapnya bersemangat.
Diskusi dan tanya jawab seputar program sekolah sampai sistem pengelolaan guru menjadi topik yang hangat pada pertemuan selama kurang lebih lima setengah jam tersebut. Tak hanya dari SDMM, tapi juga program dari SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Bahkan, SDMM sempat meminta tips dari SD Muhammadiyah 18 tentang kegiatan futsalnya yang luar biasa, juga beberapa kegiatan menarik lainnya.
Let’s share for change! (Vita)