PWMU.CO-Sosok Egy Maulana Vikri, pemain baru Lechia Gdansk, Club Liga Polandia Ekstraklasa, benar-benar mengilhami kesuksesan dua siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik. Dua siswa pengidola berat Egy ini ingin meniru dan berhasil membawa tim Kecamatan Manyar meraih prestasi juara II dalam Gala Siswa Indonesia (GSI) di Gelora Joko Samudro Gresik, setelah di final dikalahkan Kecamatan Gresik, 1:0, Minggu (25/3/18). Kedua siswa tersebut adalah Wulung Maulana, 13, dan Mindava Aziz, 14.
Prestasi ini tentu cukup membanggakan karena merupakan perhelatan pesta sepak bola siswa SMP seluruh Indonesia. Kompetisi ini sendiri dibuka secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, didamping langsung Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, Selasa (18/3/18).
Sejak awal, event Gala Siswa menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa untuk ikut karena kegiatan kompetisi ini disaksikan langsung oleh Coach Indra Sjafri, mantan pelatih Timnas U-19 yang sekaligus ambassador GSI SMP. Laga ini dianggap jadi penting untuk unjuk gigi di pentas sepak bola. Disaksikan langsung mantan pelatih timnas, ajang penyisihan sampai babak final berjalan dengan ketat dan alot. Masing-masing siswa per kecamatan bersaing dan berkompetisi secara sehat.
Kompetisi GSI di kabupaten Gresik diikuti 17 tim SMP di tiap kecamatannya. Kegiatan yang disupport penuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gresik ini mendapat dukungan dan perhatian masing-masing sekolah untuk mengikutkan siswanya seleksi masuk tim SMP di kecamatan. SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik mengikutkan 2 siswa di Kecamatan Manyar, yakni Wulung Maulana dan Mindava Aziz.
Kedua siswa yang sama-sama mengidolakan Egy MV dan Ronaldo (sriker Real Madrid) ini pun harus berjuang habis-habisan ketika mengikuti seleksi tahap pertama sampai ketiga. Dia harus bersaing dengan 50 siswa SMP lainnya untuk mendapat tempat di tim. Seleksi yang dilaksanakan selama 1 minggu ini hanya menyisahkan 18 siswa yang akan mengikuti kompetisi.
“Setelah pulang sekolah, saya harus bergegas menuju lapangan di Desa Suci Manyar untuk mengikuti seleksi,” ungkap Wulung Maulana datar. Wulung mengaku bersyukur bisa masuk tim inti sebagai striker.
Hal senada juga disampaikan Mindava Aziz. Siswa yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini mengakui persaingan di kompetisi GSI sangat ketat. Semua tim menginginkan menjadi juara karena tim tersebut akan mewakili kabupaten ke level berikutnya. “Dalam final melawan Kecamatan Gresik, pertandingan berjalan alot,” ujarnya. “Kami kecolongan di menit-menit akhir sehingga terjadi gol di gawang kami,” tambahnya sedih.
Meskipun hanya berhasil meraih predikat juara II, keberhasilan Wulung dan Mindava patut diacungi jempol. Gocekan mereka berhasil membanggakan sekolah dan juga pihak kecamatan. Prestasi ini menjadi torehan positif untuk lebih menyiapkan lebih lama tim dalam menyongsing GSI tahun 2019 nanti.
Latihan 2 jam tiap hari usai pulang sekolah dan latihan mandiri di hari minggu, telah menjadikan Wulung dan Mindava bisa berprestasi. Prestasi di GSI sebagai motivasi untuk mengejar prestasi berikutnya. “Harapan terbesar berikutnya adalah bisa lolos seleksi di timnas U-16. Sekarang kami sedang aktif di SSB dan berlatih di bawah arahan pelatih. Semoga bisa masuk dalam deretan pemain nasional kelompok umur. Mohon doanya,” ujarnya. (Ichwan Arif)