PWMU.CO – Bagi siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik yang memiliki nama lengkap Faza Faiduz Zaka, kegemaran melukis memang sudah ditekuni sejak kelas V SD.
Pada waktu itu, Faza—begitu sapaannya—masih menggunakan teknik dan juga bahan umum, layaknya anak belajar melukis. Mulai dari cat air dan minyak dengan media kanvas dan buku gambar.
Ketika memasuki bangku SMP, cowok yang aktif di IPM ini mulai mengembangkan kreativitasnya dalam mendalami seni lukis. Awalnya coba-coba dengan teknik baru dan latihan secara otodidak, Faza mulai rutin dan aktif dalam mencoba teknik airbrush.
“Mulai latihan secara intensif sejak tiga bulan yang lalu, tapi saya juga sering latihan secara mandiri dengan teknik baru ini supaya lebih paham dengan karakter airbrush,” ungkapnya, sambil menunjukkan lukisan yang masih belum jadi, Selasa (27/3/18).
Teknik ini, ia mengakui, membutuhkan ketelitian dan ekspresi tinggi sehingga bisa menggabungkan beberapa warna dan objeknya bisa lebih sesuai.
Menurut Faza, teknik ini membutuhkan ketelatenan dalam memvisualkan objek-objek dalam lukisannya. Dengan menggunakan bahan tripleks melamin sebagai alas lukisan, beberapa cat semprot, korek api, penggaris, dan juga kertas bekas, dia membutuhkan 30 menit dalam menyelesaikan satu objek lukisannya.
“Objek lukisan alam yang sering saya lukis, butuh waktu 30 menit dalam menyelesaikan,” ungkapnya. “Hal yang paling sulit adalah ketika memvisualkan objek supaya persis dan sama.”
Ada hal yang unik ketika dia menggunakan teknik airbrush dalam menyelesaikan lukisan. Seperti terlihat ketika dia melakukan demo di halaman sekolah pada waktu kegiatan Sister School Program International Class dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Baling Kedah Malaysia, Rabu (21/3/18) pekan lalu.
Dia menggunakan unsur api dan peralatan pendukung, seperti kertas bekas dan mangkuk untuk mencetak gambar matahari. Api itu, kata Faza, untuk mendukung efek timbul dalam objek lukisan.
Saat itu, Faza bisa menyelesaikan dua lukisan dengan durasi waktu 40 menit. Objek lukisan lebih mengarah ke alam. Mulai dari pegunungan, awan, pohon, gedung, laut, dan juga siluet langit. Bagi siswa kelahiran Gresik 15 November 2002 ini melukis tema alam memberikan kepuasan dalam menggambar.
Alam mampu memberikan kekuatan dalam setiap lukisan karena objek benda bisa digabungkan dan memiliki nilai lebih.
Hal yang luar biasa lagi adalah, di setiap teknik ini, Faza selalu melakukan aksi di ending lukisannya dengan menggunakan api. Ketika cat semprot digunakan, korek api juga digabungkan sehingga mampu menghasilkan semburan api sehingga bisa membuat efek lukisan yang bagus.
“Selain mampu mempercepat cepat kering, api yang menyemprot bersamaan dengan cat memberikan efek yang tidak seperti biasa. Dasaran lukisan muncuk efek yang tidak bisa dimunculkan dengan menggunakan alat lain.”
Hasil lukisan sudah dikoleksi di rumah.
Bahkan, sudah ada tujuh lukisan yang sudah terjual. Ada juga orang yang tertarik datang ke rumah dan membeli. Ada juga yang menyaksikan aktraksi lalu membeli lukisannya.
Untuk mengembangkan kemahiran menggunakan teknik airbrush, Faza juga melakukan latihan rutin di rumah. Hal dia lakukan untuk melancarkan tenik ketika melukis. Selain itu, beberapa kali dia pun ikut kegiatan yang dilaksanakan sekolah atau instansi lain untuk unjuk kebolehan dalam melukis.
Terdekat, Faza akan mengikuti lomba Mural Anti-Hoax yang akan dilaksanakan di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) Kabupaten Gresik. Lomba kategori umum yang diselenggarakan kelompok Gresik Sumpek ini menjadi ajang pertama dalam berkompetisi, khususnya mural.
“Nanti saya akan membuat mural, tetapi teknik airbrush dan juga semburan api yang menjadi ciri khas saya tetapi akan saya pakai,” ungkapnya. “Mohon doanya, semoga dalam lomba ini saya bisa meraih prestasi.”
Airbrush painting yang dikembangkan Faza layaknya sebuah intan yang harus dikembangkan talentanya. “Kami sangat mengapresiasi kemampuan Faza, maka di setiap moment kegiatan sekolah, dia kita beri tempat untuk mengekpresikan kemampuannya dalam bentuk pertunjukan atau demo. Semoga talentanya terus berkembang,” ujar Ustadz Bambang Hermanto, SSn, Koordinator Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik. (Ichwan Arief)