ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Desember 11, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Bahayanya Pencampur Adukkan Adat dan Syariat Jelang Puasa Ramadhan

Sabtu 12 Mei 2018 | 20:44
3 min read
77
SHARES
240
VIEWS
Sejumlah takmir Masjid At-Takwa Bendo Pare Kediri berfoto usai sholat jum’at. Dari kiri, Abd Malik, Kasiyanto, Choirul Huda, Obet Cahyono, Qomaruddin dan Revaldi Dharmawan ( foto : dahlansae /PWM.CO)

PWMU.CO-Muslim sejati harus memiliki kepekaan terhadap adat dan syariat yang dicampur aduk masyarakat karena tak sedikit dari masyarakat menganggap adat sama dengan syariat. Sehingga terjadi pengoplosan antara haq dan bathil. Dan itu terjadi dari tahun ke tahun. Praktik mereka hanya bisa dirasakan ketika menjelang ramadan seperti ini.

Pesan tersebut disampaikan Dahlansae dalam khutbah jumat  dengan tema Antara Syariat dan Adat di masjid At-Takwa Bendo Pare, Kediri, Jumat (11/5/2018).Dalam menyampaikan pesanya, Dahlansae mengawali dengan mengutip surat edaran yang dikeluarkan Ketua Majelis Tabligh PCM Pare, KH Rojikin SH. Dalam surat edaran yang ditujukan kepada para muballigh dan takmir se Cabang Pare itu disebutkan mengenai fenomena masih banyaknya kesibukan dilakukan manusia menjelang, selama, bahkan saat ramadan hingga ramadan tahun ini dan tahun depan, berupa pencampur adukkan antara syariat dan adat.

“Keduanya sengaja dicampur aduk, dan pastinya bagi orang awam sulit membedakannya,” beber dia.

Padahal, lanjut dia, pada umumnya sebagian besar masyarakat muslim telah mengetahui, apa yang harus dikerjakan ketika ramadan. Dia melihat praktik tersebut bisa saja terjadi akibat pengaruh lingkungan yang mengajarkan stagnasi, mungkin juga lingkungan yang berpegang teguh pada ajaran nenek moyang mereka.

Hal-hal yang tidak bernilai syariat, kata dia, dioplos dengan adat istiadat, padahal kebenaran dan kebatilan dilarang untuk dicampur sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-Baqoroh ayat (42). Dia kemudian mencontohkan praktik pencampur adukan antara syariat dan adat seperti budaya nyekar (kirim bunga)  ke kuburan. “Cuma biasanya didahului dengan bacaan tahlil, baca surat al Fatihah, kemudian surat Yaasin,” ucap dia.

Tujuan yang diharapkan, tambah dia, adalah adanya transfer pahala untuk penghuni kuburan. Padahal transfer pahala termasuk permasalahan yang mengada-ada, bahkan sama sekali tidak disyariatkan bahkan menurut al Qur’an dalam surat al Haj ayat (3), praktik seperti itu terindikasi sebagai pengikut setan.

Hasilnya, terang dia, apa yang mereka baca sama sekali tidak akan membuahkan pahala, bahkan cenderung dosa. Karena Nabi tidak pernah mencontohkan. Kuburan, kata dia, bukanlah tempat membaca al Qur’an sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Muslim. Hadits tersebut menegaskan larangan menjadikan rumah rumah  seperti kuburan yang tidak dibacakan al Quran, karena setan akan lari menjauhi rumah yang dibacakan surat al Baqoroh.

“Maksudnya, jangan membaca al Quran di kuburan, agar setan tetap tinggal di kuburan bukan anda usir dari kuburan, karena kuburan kamu bacakan al Quran,” guraunya. Walaupun dibacakan al Quran, lanjut dia, dikirim surat al Fatihah, tidaklah mengurangi dosa penghuni kubur, sebab seseorang berdosa tidak memikul dosa orang lain.

Lebih lanjut, dia mengatakan sejarah masuknya Islam di nusantara berawal dari proses jalur perdagangan. Para ulama yang datang dari belahan Asia mengembangkan agama Islam sejak dimunculkan Wali Songo, konon mereka menyiarkan agama Islam dengan penuh kesungguhan. Terlepas benar tidaknya jauh sebelum Wali Songo banyak juga ulama dari berbagai negara yang telah tiba dan mensyiarkan Islam di nusantara, dan mereka juga berdakwah ke berbagai pelosok desa, lembah gunung dengan mempergunakan metoda pendekatan budaya.

Aqidah yang ditanamkan, kata dia, memakai pendekatan adat, dilakukan secara telaten dan memberikan pemahaman yang membekas. Sejujurnya inilah teknik dakwah halus, tanpa ada kekerasan apalagi dengan menghunus pedang. Para ulama faham betul kisah nabi Musa dan Nabi Harun, Allah menyuruh agar berbicara dengan lemah lembut sebagaimana disebutkan dalam Quran surat  Thaha ayat (44). “Melalui perkataan maupun perbuatan lemah lembutlah seseorang tersentuh jiwanya, termasuk penduduk nusantara takluk dan secara berbondong bondong masuk Islam,” ucapnya.

Dengan perantara ucapan lisan yang lemah lembut,  kata dia, ditambah penampilan para ulama yang jujur, selalu mencerahkan maka Islam disambut dengan baik bahkan mengalami lompatan perkembangan yang menakjubkan. Namun ada sejumlah problem yang muncul, yakni lahirnya kaum opo Jare kyai, ada Islam abangan, ada Islam fanatik yang menutup diri dari tajdid, tidak tahu menahu sejarahnya, tidak pula mau memperdalam ilmu agama, mereka merasa sudah cukup puas dari dawuh poro kyai, inilah akibat islam yang datangnya melalui pendekatan budaya.          Ia mengatakan hingga pada era digital saat ini masih dilestarikan upacara pernikahan, kematian, kelahiran, tetap disuguhkan arisan fatihah, bahkan ketika menyambut datangnya puasa, masih dilangsungkan upacara megengan, dan yang memprihatinkan ritual ritual tersebut dianggap sebagai sebuah amalan agama.

Menurut dia, para ulama terdahulu sebenarnya mempersilakan generasi berikutnya agar mau memperdalam agama Islam, sehingga bisa menuntun orang-orang beriman supaya mau masuk Islam secara keseluruhan atau kaffah sebagaimana firman Allah dalam surat al Baqoroh ayat (208).

Diakui, metoda dakwah kultural dan halus mudah diterima, walau terkesan membujuk secara halus. Namun sejatinya para ulama tempo dulu sangat berhati hati, sebab kalau dengan kekerasan dikhawatirkan sulit diterima.

Mengakhiri khutbah, dia menyayangkan Islam di Indonesia berpaling dari maksud ulama dahulu. Mereka sudah mensyariatkan budaya, terbalik 90 derajat dari tujuan awal bukan syariat yang bisa mewarnai budaya, dan sumber Islam dari al Qur’an dan As-Sunnah shokhih justru dikesampingkan. “Apabila kaum muslimin tidak dapat membedakan antara syariat dan adat maka berhati hatilah dan segeralah kembali ke al Quran dan As-Sunnah niscaya selamat dunia akhirat,” pungkasnya.  (dahlansae Pare)

Tags: Kedirimasjid At-Takwa Bendo Pare
SendShare31Tweet19Share
Previous Post

Pulang Kuliah, Mahasiswi Pelatih Tapak Suci Ini Wafat Kecelakaan

Next Post

Terobosan Dakwah LDK, Bagi-Bagi Beras dalam Setiap Pengajian

Related Posts

Kader Kokam Ditunjuk Menjadi Komandan Upacara Hari Santri

Sabtu 27 Oktober 2018 | 21:54
281

dokAnggota Kokam Kabupaten Kediri. PWMU.CO-Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kediri...

Kondisi Masyarakat Seperti Inilah yang Dikhawatirkan Rasulullah

Minggu 26 Agustus 2018 | 12:03
289

Ustadz Nur Qosim sedang khutbah iedul adha di lapangan Desa Sumberbendo,...

Orang Bertakwa Itu Jernih Pikirannya, Ngomong Sak Ngomong, Mlaku Sak Mlaku, Bener

Selasa 10 Juli 2018 | 20:35
430

Ustadz Abu Abik Thoiron memberikan tausiyah dalam acara silaturahmi Idul Fitri...

Setelah 20 Tahun, Madrasah Ini Kini Penuh Prestasi, Jadi Rujukan Ummat

Kamis 17 Mei 2018 | 07:00
546

Para wisudawan siswa kelas 6 MI Muhanmadiyah 1 Pare mengikuti rangkaian...

Menyadarkan Tugas Dakwah, Karyawan AUM Ikuti Baitul Arqam

Senin 30 April 2018 | 08:39
182

Erin/pwmu.coBaitul Arqam karyawam AUM Kesehatan Kabupaten Kediri. PWMU.CO-Majelis Pendidikan Kader dan...

Tiga Pesan Ini yang Mendorong Murid SD Mutu Jadi Saleh dan Berprestasi

Kamis 18 Januari 2018 | 20:38
452

Safii/pwmu.coMurid SD Mutu Ngadiluwih diajari berwudhu sesuai sunnah. PWMU.CO-Mendidik murid menjadi...

Setelah Dikhitan Anak-Anak Itu Didoakan Jadi Pemimpin Bangsa

Senin 25 Desember 2017 | 08:00
42

Nur/pwmu.coPeserta Khitan Berkah PCM Kota Kediri. PWMU.CO- Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad...

Dakwah Nasyiah Diminta Meniru Spirit Rabiah Al Adawiyah

Minggu 24 Desember 2017 | 08:47
91

pwmu.coPengurus PDNA Kab Kediri berfoto bersama. PWMU.CO - Perjuangan tokoh sufi...

Relawan PWNA Jatim Menyusuri Jalan Berlumpur Menyerahkan Bantuan Korban Longsor Pacitan

Selasa 12 Desember 2017 | 17:22
89

Aini/pwmu.coRelawan PWNA Jatim dan IMM Kediri berada di rumah Ariadi yang...

The Eagle Building Diharapkan Terbangkan MIM Pare Meraih Prestasi

Kamis 7 Desember 2017 | 09:38
663

Fanani/pwmu.coGedung baru MIM 1 Pare diresmikan oleh Ketua PWM Jatim, Dr...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Hj Tjeppy Hasanah Wakafkan Tanah dan Rumah untuk Muhammadiyah Kota Probolinggo

    2845 shares
    Share 1138 Tweet 711
  • Siswa Kelas X Smamsatu Ciptakan 32 Produk Pengelolaan Sampah Bernilai Tepat Guna

    2630 shares
    Share 1052 Tweet 658
  • ITB Ahmad Dahlan Lamongan Serahkan Aset ElaMart Rp 25 Juta ke PDA Lamongan

    707 shares
    Share 283 Tweet 177
  • Masukan Kepala Sekolah untuk Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Hasil Studi Banding

    189 shares
    Share 76 Tweet 47
  • Nggibran

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Kasek Pasuruan Studi Banding Pendidikan ke Yogya

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Tapak Suci Jatim Menyelenggarakan Ujian Kenaikan Tingkat Kader

    370 shares
    Share 148 Tweet 93
  • Amplop Impian

    42173 shares
    Share 16869 Tweet 10543
  • Persyarikatan Muhammadiyah Bukan Yayasan

    23103 shares
    Share 9241 Tweet 5776
  • Baitul Arqam PDA Kota Probolinggo, Ada Game Kepemimpinan

    110 shares
    Share 44 Tweet 28

Berita Terkini

  • Berkarya Numpak Kereta, Siswa Mudipat Ini Ternyata Maniak Sejarah KAISenin 11 Desember 2023 | 16:57
  • Musyda PDPM
    Musyda PDPM Kota Surakarta, Ini Ketua TerpilihSenin 11 Desember 2023 | 16:44
  • Sosok Pemuda
    Sosok Pemuda Muhammadiyah Harapan Bangsa Dikupas dalam Musyda IniSenin 11 Desember 2023 | 16:09
  • Tangis Haru di Balik Keriangan Field Trip TK Aisyiyah 1 Kota ProbolinggoSenin 11 Desember 2023 | 15:42
  • Lazismu Jatim Menyongsong Kenaikan Target Fundraising 20 PersenSenin 11 Desember 2023 | 15:01
  • MPI PDM Kota Yogyakarta Gandeng PWMU.CO Adakan Pelatihan JurnalistikSenin 11 Desember 2023 | 14:04
  • PCM Tambaksari
    PCM Tambaksari Gelar Raker, Parikan Arif’an Bikin Geeer…Senin 11 Desember 2023 | 13:20
  • Anak
    Anak Seharusnya ’Nakal’, Kata Psikolog IniSenin 11 Desember 2023 | 11:19
  • Tim Basket Smamita Sabet Juara di Dua Event BergengsiSenin 11 Desember 2023 | 10:47
  • PDNA
    PDNA Kunjungi Bakesbangpol Lumajang Usai PengukuhanSenin 11 Desember 2023 | 10:32

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In