
PWMU.CO-Memasuki sesi janaiz, seluruh peserta Baitul Arqom 1 SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo diarahkan berkumpul di masjid An-Nur Muhammadiyah Sidoarjo, Selasa (29/5/2018). Selain waktunya sholat dhuhur juga akan langsung dilaksanakan praktik cara perawatan jenazah.
Semua peralatan sudah siap, mulai dari kain kafan, tali pengikat, sabun, kaos tangan, kapur barus, dan meja tempat memandikan. Kurang jenazahnya. Siswa kelas X IPS 1, Dwiky Regito kemudian maju mewakili teman-temannya menjadi model memerankan sebagai jenazahnya.
Diawali dengan proses talkin saat jenazah mengalami nazak, ustadz Hasan Bashri mencontohkan talkin yang benar. “Ini namanya talkin, membimbing orang yang akan meninggal dengan kalimat laailaha illallah,” terang pria yang akrab dipanggil Abi Hasan.
Prosesi selanjutnya adalah memandikan. Pada saat hendak dimandikan, proses berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan. Namun ketika mayat hendak disedekapkan dan dimandikan, terjadi sedikit masalah karena model pemeran jenazah bergerak-gerak, sehingga dicarikan pemeran pengganti. Insano Akbari Santoso, siswa kelas X IPS 2 ditunjuk sebagai pengganti. Proses memandikan dilakukan layaknya memandikan jenazah umumnya, mulai bagian kanan, kiri, miring kanan, miring kiri. Sampai cara menyiramkan kapur barus. Tahap-pertahap dicontohkan oleh Abi Hasan.

Giliran tahapan mengafani. Jenazah diminta turun dulu untuk membeber kain kafan. Para siswa tertawa melihat mayat turun dari meja. Setelah peletakan tali dan kain kafan siap, ternyata tidak cukup karena tubuh model jenazah terlalu besar dan tinggi. Dibutuhkan, model yang memiliki tubuh lebih pendek lagi, sehingga dicarikan calon pengganti. Mohammad Novenza ditunjuk menjadi pengganti memerankan jenazah.
Ia langsung berbaring di hamparan kain kafan. Oleh Abi Hasan dan tim, Novenza dikafani sambil dijelaskan tahapan dan tata cara mengafani. Begitu selesai diikat seluruh bagian, termasuk kepala dan kaki, tiba-tiba mayat berdiri. Anak-anak putri sontak menjerit. “Mayat kok berdiri sendiri, apa mau berangkat ke makam sendiri,” guyon Abi Hasan disambut geer anak-anak. (R6)