![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/06/foto_02.jpg?resize=996%2C600&ssl=1)
PWMU.CO – Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, konsumsi masyarakat juga terus meningkat. Akibatnya limbah yang dihasilkan pun semakin banyak, terutama sampah plasitik. Untuk menjaga kelestarian lingkungan Hidup dan edukasi pemanfaatan limbah plastik, siswa-siswi Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya dan Harmony Angklung Jagir peringati hari lingkungan hidup di Taman Flora Bratang dengan membuat CURLI (Celengan Unik Ramah Lingkungan), (Senin 6/6).
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 120 anak tersebut berjalan cukup menarik, karena selain bersama-sama membuat CURLI, para siswa juga disajikan tampilan Angklung dari Harmoni Angklung Jagir yang dibina oleh Urban Care Comunity serta buka puasa bersama.
Menurut penuturan Muhammad Alfiyan Nur Hilmi, siswa kelas 4 kreatif, buat CURLI bentuk pesawatnya sangat menantang. “Meski agak susah, tapi alhamdulillah bisa. Kegiatannya menyenangkan karena bisa bertemu teman lain,” jelasnya.
Muhammad Bagas Irwansyah, dari Harmoni Angklung Jagir juga menuturkan hal serupa. “Kelompok kami membuat CURLI berbentuk binatang, Senang bisa buat bersama-sama teman baru,” tuturnya.
Sebagaimana data Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK menyatakan total sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton. Dari jumlah itu sampah plastik diperkirakan mencapai 9,52 juta ton atau 14% dari total sampah yang ada.
Sementara data Komunitas Nol Sampah Surabaya menunjukkan sumber sampah plastik beragam, namun sekitar 43,4% dari plastik di Indonesia dipergunakan sebagai kemasan, setiap orang di Indonesia membuang 700 kantong plastik per tahun dan konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) terus meningkat 10%/tahun.
Di Kota Pahlawan sendiri menghasilkan sampah plastik sebanyak 400 ton. Kondisi tersebut menyebabkan ribuan anak mangrove yang di tanam di Pantai Timur Surabaya mati terlilit sampah plastik. (arik)
Discussion about this post