PWMU.CO – Banyak aktivis Muhammadiyah tersebar di seluruh dunia. Salah satunya di Negara Malaysia. Oleh karena itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mendirikan Muhammadiyah di setiap negara. Demikian kata Prof. Dr Sonny Zulhuda, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia mengawali ceramahnya dalam tabligh akbar acara reuni alumni TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 16 Wotan, Panceng, Gresik, Ahad (24/6).
Sonny menjelaskan, saat menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan bahwa misi didirikannya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) adalah sebagai wadah mengumpulkan para aktivis atau simpatisan Muhammadiyah dan menjadi perpanjangan tangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di luar negeri.
”Sesuai surat keputusan yang diterbitkan pada tahun 2018, PCIM difungsikan untuk urusan diplomatik. Sehingga tidak diwajibkam memiliki amal usaha. Namun Alhamdulillah, atas izin Allah PCIM Malaysia berhasil mendirikan 2 sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan 7 TPA,” terang Sonny.
Salah satu tantangan bagi PCIM Malaysia adalah harus memahami setiap bahasa yang digunakan oleh aktivis maupun simpatisan Muhammadiyah di Malaysia. Karena mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sonny menambahkan, hanya Malaysia yang memiliki Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, yakni ada 7 PRIM dan 4 PRIA. Salah satu PRIM yang ada adalah PRIM Kepong, dimana ranting tersebut didominasi oleh warga Wotan.
“Saya betul-betul terharu dengan PRIM Kepong yang didominasi warga Wotan. Sungguh kerekatannya antar sesama anggota paling bagus di antara ranting istimewa yang lain. Bahkan untuk mensukseskan acara ini, mereka bisa mengumpulkan uang hingga 60 juta rupiah,” pungkasnya. (AFI)