PWMU.CO-Sekolah kalau mau unggul dan bersinar harus menciptakan diferensiasi (pembeda) dengan sekolah lain. Ciptakan sesuatu yang sekolah lain belum sempat berpikir, tapi kita sudah menjalankannya.
Demikian disampaikan Edy Susanto MPd, mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya saat me-recharging guru dan karyawan SD Muhammadiyah 2 Gresik, Rabu (4/7/2018).
Kepala SD berprestasi Kota Surabaya 2017 itu menegaskan, sebagai sekolah Islam sedikitnya harus punya dua nilai diferensiasi. Yaitu pembeda di bidang lomba dan bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Seluruh civitas akademika harus berprestasi, siswanya berprestasi, gurunya serta kepala sekolahnya ya berprestasi. Kalau AIK dapat berupa tahfidh, dai cilik, Qori, dan Bahasa Arab harus tak diragukan lagi,” terangnya.
Pria asli Nganjuk itu melanjutkan, diferensiasi sekolah perlu dilandasi kompetensi abad 21, yaitu komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreatif. Dengan begitu sekolah akan membudayakan inovasi, literasi, branding, networking, dan teamwork.
“Kita harus menjadi modern people (manusia terkini). Yaitu mau menerima hal baru dan terbuka pada perubahan, demokratis dan menghargai waktu karena orientasinya jauh ke masa depan,” terangnya.
Tak cukup itu, peraih juara 1 lomba penelitian tindakan sekolah tingkat nasional itu mengatakan, syarat diferensiasi sekolah wajib percaya diri, memiliki perencanaan matang, punya perhitungan, menghargai hakekat manusia, dan percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Yang paling penting kita harus menjunjung tinggi keadilan,” tandas ketua LSBO Pimpinan Muhammadiyah Kota Surabaya itu. (mul)