PWMU.CO – Imbauan agar umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk lebih peduli pada persoalan politik disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim H Nadjib Hamid MSi.
Sebab, menurut dia, hal itu merupakan salah satu bentuk kontribusi pada negara. “Dengan terlibat lebih dalam berkontribusi pada negara, maka kita bisa mendekatkan politik pada nilai-nilai dakwah,” ungkapnya.
Selain itu, ketidakpedulian pada politik akan merugikan umat Islam, termasuk di dalamnya Muhammadiyah. “Akibat tidak peduli pada politik, kita sering dikerjai. Nah yang bisa mengubah kondisi yang semakin memprihatinkan ini adalah kepedulian kita,” kata Nadjib Hamid dalam acara Silaturrahmi Warga dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Watukebo, Jember, di Masjid Al Mukhtar, Sabtu (21/7/18) lalu.
Nadjib mengambil contoh peristiwa ledakan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu. “Yang menyayat hati kita, diberitakan bahwa para pelakunya adalah warga Muhammadiyah,” tuturnya.
Dan yang lebih memprihatinkan, tambahnya, setelah peristiwa itu, beredar pesan agar masyarakat tidak menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah Muhammadiyah.
“Ini yang membuat kita menangis. Padahal itu adalah bagian dari skenario besar dunia untuk memecah belah umat Islam,” ujar dia.
Oleh karena itu, Nadjib menegaskan, kita harus mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Amanah dari PWM Jatim agar dia terjun menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, kata Nadjib, adalah bagian pelajaran dari peristiwa itu.
Sekretaris Tim Pemenangan “Nadjib Hamid for DPD RI” Nugraha Hadi Kusuma yang ikut hadir pada acara tersebut menyampaikan, selama ini kita telah tertipu dengan memberikan suara pada mereka yang tidak jelas. “Maka tahun ini kita wajib menyukseskan saudara-saudara kita sendiri,” tegasnya.
Untuk itu Nugraha mengajak warga Muhammadiyah melakukan jihad politik. “Semua pimpinan, warga, dan kader semua ortom harus menyatukan suara untuk menyukseskan Pak Nadjib Hamid sebagai anggota DPD RI dan kader-kader lainnya yang menjadi calon anggota legislatif,” ujarnya berapi-api.
Menurut Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) ini, banyaknya kader terbaik Muhammadiyah yang terpental dalam kontestasi politik, salah satu penyebabnya adalah adanya politik transaksional. Dan itu, menurut dia, harus dikalahkan dengan jihad politik.
“Kami minta semua warga mendengarkan apa yang disampaikan pimpinan-pimpinan kita, karena di situlah kunci kemenangan dalam jihad politik kali ini,” pesan Nugraha.
Ketua PCM Watukebo Dimyati Mpd menyambut baik ajakan jihad politik untuk memenangkan Nadjib Hamid dan kader lainnya dalam Pemilu 2019.
Menurutnya, pencalonan Nadjib Hamid sudah melalui tiga pertimbangan mendasar. Pertama pertimbangan ideologis. “Kalau Pak Nadjib ya sudah tidak diragukan lagi kadar Muhammadiyah-nya, 24 karat,” ujarnya.
Kedua, pertimbangan strategis terkait dengan kepentingan bangsa. Dan ketiga pertimbangan pragmatis. Dimyati menyampaikan, DPD itu bukan representasi partai. “Maka pencalonan Pak Nadjib bisa diterima disemua golongan,” tutur dia. (Uzlifah)