• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Minggu, April 11, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Benarkah Nasib Bisnis Ditentukan oleh Politik?

Rabu 1 Agustus 2018 | 10:54
in Kolom
10
SHARES
31
VIEWS
Iman Supriyono (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Haruskah pengusaha masuk partai politik (parpol)? Jawaban yang banyak kita dengar adalah “Ya” untuk pertanyaan ini. Mengapa demikian? Tidak lain adalah karena cara pandang bisnis yang berkembang di masyarakat saat ini.

Bahwa nasib bisnis sangat ditentukan oleh politik. Mati hidupnya sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh politik. Inilah cara pandang selama ini.

Benarkah demikian? Ini benar untuk dunia bisnis pra korporatisasi. Dunia bisnis yang isinya adalah perusahaan-perusahaan yang modalnya dimiliki oleh seorang pengusaha. Akibatnya ukuran perusahaan akan kecil-kecil dan tidak ada modal untuk berekspansi di berbagai negara.

Faktanya, saat ini adalah era korporatisasi. Kondisi di mana perusahaan tidak lagi dimiliki oleh satu atau dua orang. Perusahaan era korporatisasi dimiliki oleh ribuan bahkan jutaan orang di seluruh dunia. Nilainya ratusan bahkan ribuan triliun hasil pengumpulan modal ribuan bahkan jutaan orang tersebut.

Baca Juga:  Bagaimana Sandiaga Uno Menjadi Triliuner?

Sebagai gambaran, pendapatan Yum! Brands Inc. tahun 2017 adalah Rp 84 triliun. Yum! adalah pemilik restoran KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell global dengan 45 084 gerai sebagaimana pada laporan tahunan 2017.

Dari pendapatan tersebut, sebesar Rp 361 miliar adalah berasal dari royalti atas 628 gerai KFC di Indonesia yang dimiliki dsn dioperasikan PT Fast Food Indonesia Tbk.

Artinya, KFC Indonesia berkontribusi pendapatan 0,4 persen dari total pendapatan perusahaan yang pemegang saham terbesarnya adalah investment company Price T Rowe dengan kepemilikan 13 persen.

Bisa dimaknai bahwa andai 628 gerai KFC Indonesia ditutup oleh pemerintah karena sebuah kebijakan politik, Yum! hanya akan kehilangan pendapatan 0,4 persen dari total pendapatan. Tidak berpengaruh signifikan karena laba Yum tahun tersebut adalah Rp 19 triliun.

Baca Juga:  Abdurrahim: Motivator Unik Wariskan 'Ilmu Goblok'

Data Yum! Brands Inc. memberi gambaran tentang tidak signifikannya efek kebijakan politik ekstrem apapun terhadap sebuah perusahaan. Mengapa? Karena perusahaan yang dimiliki oleh jutaan orang melalui berbagai investment company seperti Price T Rowe tersebut telah beroperasi di lebih dari 135 negara, termasuk Indonesia.

Andai pengusaha-pengusaha kita mau berpandangan seperti Yum!, maka mereka akan bekerja keras agar perusahaan besutannya masuk dan menguasai pasar berbagai negara. Akan jarang berada di Indonesia. Dengan demikian mereka tidak sempat masuk politik. Waktunya habis untuk mengurusi perusahaannya di berbagai negara.

Bayangkan kalau masuk ke 135 negara seperti Yum! yang nilai seluruh sahamnya Rp 370 triliun itu. Jika tiap negara disinggahi sepekan, butuh waktu hampir 3 tahun untuk mengunjungi setiap negara di mana perusahaan beroperasi. Tidak ada waktu untuk masuk politik.

Lalu apa kontribusinya bagi RI? Tentu saja pajak yang besar yang uangnya dipompakan dari berbagai negara. Dan masih ada satu lagi yang tidak bisa dinilai dengan uang: membangun mental superior warga RI dimanapun mereka berada dalam pergaulan antar bangsa.

Baca Juga:  Belajar dari Fenomena 212: Umat Islam Mau Berkumpul Orangnya, Belum Mau Berkumpul Uangnya

Semua masyarakat dunia akan mengenal RI melalui merek-merek dan perusahaan globalnya. Warga dunia akan banyak yang menjadi karyawan perusahaan-perusahaan Indonesia. Indonesia menjadi bangsa boss. Bukan bangsa anak buah.

Jadi, haruskah pengusaha masuk politik? Tidak! Politik biar dikelola oleh para politisi profesional seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Orang yang sejak bangku kuliah telah memilih berkarir dan mendedikasikan diri berjuang di bidang politik. Karir politiknya terus tumbuh seiring berjalannya usia hingga sampai puncak karir: presiden dan wakil presiden. Alangkah indahnya. (*)

Kolom oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting, IG: @imansupri

Tags: Iman SupriyonoSNF Consulting
Share4Tweet3SendShare

Related Posts

Mengenang RA Anni Muttamimah: 8 Anaknya Harus Lancar Baca Quran sebelum TK
Feature

Mengenang RA Anni Muttamimah: 8 Anaknya Harus Lancar Baca Quran sebelum TK

Selasa 5 Januari 2021 | 13:57
935
Abdurrahim: Motivator unik wariskan 'ilmu goblok' pada murid-muridnya yang kini menjadi orang-orang sukses. Ada yang jadi guru besar dan CEO perusahaan konsultan ternama.
Feature

Abdurrahim: Motivator Unik Wariskan ‘Ilmu Goblok’

Sabtu 9 Mei 2020 | 11:12
371
Pak Nadjikh sang Komandan Eksekusi ditulis pada tanggal 18 April 2020 oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting dan Wakil Ketua Majelis Ekononomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Kolom

Pak Nadjikh sang Komandan Eksekusi

Sabtu 18 April 2020 | 08:17
2.4k
Efek Bisnis Corona ditulis khusus untuk PWMU.CO oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting, Selasa 24 Maret 2020, sambil menikmati suasana bekerja dari rumah. Work from home.
Headline

Efek Bisnis Corona

Selasa 24 Maret 2020 | 08:26
4k
Bagaimana Sandiaga Uno Menjadi Triliuner?
Kolom

Bagaimana Sandiaga Uno Menjadi Triliuner?

Senin 13 Agustus 2018 | 06:05
141
Belajar dari Fenomena 212: Umat Islam Mau Berkumpul Orangnya, Belum Mau Berkumpul Uangnya
Kabar

Belajar dari Fenomena 212: Umat Islam Mau Berkumpul Orangnya, Belum Mau Berkumpul Uangnya

Minggu 26 Februari 2017 | 13:24
50

Discussion about this post

Berita Terbaru

Nadjib Hamid adalah uswah bagi anak-anak tercinta juga para kader Muhammadiyah. Hal tersebut disampaikan Prof Dr Haedar Nashir, Sabtu (10/4/21).

Nadjib Hamid adalah Uswah Bagi Kader Muhammadiyah

Minggu 11 April 2021 | 06:04
Memindahkan ibukota

Memindahkan Ibukota dan Surga

Minggu 11 April 2021 | 05:47
PCIM Hongaria

PCIM Hongaria Kunjungi KBRI

Minggu 11 April 2021 | 05:23
Sanggar bimbingan

Sanggar Bimbingan Dibangun PCIM untuk Anak Buruh Migran di Malaysia

Sabtu 10 April 2021 | 22:34
Kwartir Wilayah

Kwartir Wilayah HW Jatim Rapat Virtual, Ini Pesannya

Sabtu 10 April 2021 | 21:55
SMK Muhammadiyah 2

SMK Muhammadiyah 2 Taman Gelar Ujian Kompetensi Keahlian

Sabtu 10 April 2021 | 19:48
Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah

KH Ahmad Dahlan dan Keutamaan Khusyuk

Sabtu 10 April 2021 | 16:48
Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Duka atas Wafatnya Nadjib Hamid

Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Duka atas Wafatnya Nadjib Hamid

Sabtu 10 April 2021 | 16:34
Firasat sebelum Nadjib Hamid Wafat

Firasat sebelum Nadjib Hamid Wafat

Sabtu 10 April 2021 | 16:22
Kenangan Ustadz Nadjib Ngumpulno Balung Pisah, catatan Abdul Wahab, Jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya tentang Nadjib Hamid.

Kenangan Ustadz Nadjib Ngumpulno Balung Pisah

Sabtu 10 April 2021 | 15:12

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.6k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
231
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
177
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
208
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
249

Terpopuler Hari Ini

  • Tugas khusus

    Tugas Khusus dari Ustadz Nadjib

    4337 shares
    Share 1735 Tweet 1084
  • Ustadz Nadjib Telah Mudik Selamanya

    4492 shares
    Share 1797 Tweet 1123
  • Abdul Mu’ti: Mas Nadjib Selalu Bergembira Menolong

    3672 shares
    Share 1469 Tweet 918
  • Haedar Nashir: Muhammadiyah Kehilangan Kader Militan Nadjib Hamid

    4743 shares
    Share 1897 Tweet 1186
  • Din Syamsuddin: Pergaulan Nadjib Hamid Melintasi Batas Persyarikatan

    2687 shares
    Share 1075 Tweet 672
  • Teladan Digital Ustadz Nadjib Hamid

    2651 shares
    Share 1060 Tweet 663
  • Yakin Ada Skenario yang Lebih Baik di Balik Wafatnya Nadjib Hamid

    1402 shares
    Share 561 Tweet 351
  • Tugas Belum Selesai dari Mas Nadjib

    1310 shares
    Share 524 Tweet 328
  • Nur Cholis Huda: Tugas Apapun Akan Dilaksanankan Pak Nadjib

    1172 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Hasil Akuisisi, RS Muhammadiyah Kalikapas Lamongan Diresmikan

    522 shares
    Share 209 Tweet 131
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In