PWMU.CO – “Di zaman sekarang, tidak relevan lagi menanyakan anak ingin menjadi apa? Tapi tanyakanlah mereka mau membuat apa.” Demikian pesan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nur Cholis Huda dalam sambutannya di acara ME Awards 2018, Rabu (8/8) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam kesempatan itu, ada empat poin yang disampaikan Nur Cholis kepada para guru pendamping dan peserta ME Awards. Pertama, ajang tahunan ini seharusnya tidak hanya menjadi arena kompetisi antar sekolah. Tetapi juga harus bisa sebagai sarana penghubung dan silaturrahim antar kader Persyarikatan.
“Semoga acara ini sukses menjadi persambungan yang kokoh. Sebagai sarana untuk membentuk dan membangun jaringan,” kata pria yang akrab disapa Pak Nur ini.
Kedua, lanjut Pak Nur, dia mengingatkan agar para kader Muhammadiyah tidak mudah menaruh rasa curiga. Untuk menghindari rasa itu, maka perlu menyaring data dan informasi dengan baik.
“Kita harus berbicara dan berbuat sesuai dengan data. Jangan mudah menyebar sesuatu di WA yang belum tentu kebenarannya. Bahkan melemparkan cacian, makian, dan hinaan. Itu malah akan menimbulkan perpecahan,” tegasnya.
Ketiga, dia berpesan kepada para guru supaya menanamkan integritas kepada anak didik mereka. Pak Nur memaparkan, integritas ditunjukkan dengan tiga hal, yaitu melakukan yang dikatakan, menepati janji, dan memegang teguh kesepakatan.
Poin terakhir, dia mengajak agar para pendidik mengajarkan anak didiknya tentang kreativitas untuk mencari solusi. Setiap anak harus terus dibina untuk berpikiran besar.
“Orang picik itu membicarakan orang. Orang biasa membicarakan kejadian. Sedangkan orang hebat membicarakan gagasan. Dan sudah tidak zamannya lagi menanyakan kepada anak mau jadi apa. Tetapi, tanyalah mereka mau membuat apa,” pungkasnya. (mif)
Discussion about this post